Luruskan Soal Preman Bantu Awasi PSBB, Polisi: Maksudnya Tokoh Masyarakat

Selasa, 15 September 2020 16:37 WIB

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus/TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya meluruskan maksud istilah preman yang dilibatkan polisi dalam Operasi Yustisi pengawas masker dan protokol kesehatan dalam masa PSBB di Jakarta.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, yang dimaksud dengan preman itu adalah tokoh masyarakat yang dituakan dan bukan orang yang melakukan tindakan premanisme.

Selain itu, kata preman yang pihaknya maksud mengacu pada pakaian yang masyarakat kenakan.

"Kata preman merujuk pada pakaian yang digunakan. Selain baju dinas (baju polisi), kami menyebutnya baju preman," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 15 September 2020.

Yusri mencontohkan, pihaknya telah merekrut beberapa organisasi masyarakat di kawasan Pasar Tanah Abang sebagai pengawas ketertiban masker di masyarakat. Para ormas itu, menurut Yusri, adalah orang-orang yang dituakan di masyarakat sana. Harapannya, masyarakat akan lebih mendengarkan imbauan pemakaian masker, jika disampaikan oleh tokoh yang dihormati.

Advertising
Advertising

"Jadi kami memilih tokoh masyarakat per blok itu," kata Yusri.

Sebelumnya, Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan 'jeger pasar' atau preman dapat dilibatkan dalam penerapan disiplin pemakaian masker di masyarakat. Hal ini mengingat polisi akan melaksanakan Operasi Yustisi pemakaian masker di masyarakat.

"Kami juga berharap penegak disiplin internal di klaster-klaster pasar, di situ kan ada jeger-jegernya. Kami harapkan (membantu) menerapkan disiplin masker," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 10 September 2020.

Meskipun begitu, Gatot meminta para preman itu diarahkan terlebih dahulu oleh anggota polisi dan TNI. Agar proses pendisiplinan dapat berjalan humanis.

Rencana itu kemudian mendapat protes dari masyarakat. Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan keputusan Gatot itu akan menyimpan masalah di kemudian hari. Sebab, sangat sulit mengubah tabiat para jeger tersebut.

"Sehingga, alih-alih efektif sebagai pamong masker, lebih besar kemungkinan mereka menyalahgunakan 'kewenangan'. Ujung-ujungnya, polisi--selaku perekrut jeger--yang rugi akibat tererosinya kepercayaan masyarakat," ujar Reza dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 13 September 2020.

Dari pada memanfaatkan para preman, Reza menyarankan polisi bekerja lebih ekstra dalam mengawasi masyarakat. Walaupun, tugas tersebut menambah berat kerja polisi sebagai pamong masyarakat

Berita terkait

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

11 hari lalu

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

Massa pengunjuk rasa sengketa Pilpres 2024 di area Patung Kuda Arjuna Wiwaha telah membubarkan diri pada pukul 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Kasus Fortuner Pelat TNI, Purnawiran Asep Adang Laporkan Pengemudi ke Polda Metro Jaya

18 hari lalu

Kasus Fortuner Pelat TNI, Purnawiran Asep Adang Laporkan Pengemudi ke Polda Metro Jaya

Pengemudi fortuner dengan pelat dinas TNI yang menabrak dan cekcok dengan pengendara lain di Tol Cikampek, dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Hati-hati Penipuan Haji Furoda, Harga Haji VIP Rasa Backpacker

35 hari lalu

Hati-hati Penipuan Haji Furoda, Harga Haji VIP Rasa Backpacker

Korban mengeluarkan biaya ONH untuk haji furoda seharga Rp125 juta, namun fasilitasnya seperti haji backpacker.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

50 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

53 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

59 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Mulai Gelar Operasi Keselamatan Jaya Hari Ini

4 Maret 2024

Polda Metro Jaya Mulai Gelar Operasi Keselamatan Jaya Hari Ini

Polda Metro Jaya akan memulai Operasi Keselamatan Jaya 2024 pada 4 Maret hari ini hingga 17 mendatang.

Baca Selengkapnya

Daftar 11 Sasaran Pelanggaran dalam Operasi Keselamatan Jaya 2024 yang Digelar 4-17 Maret

3 Maret 2024

Daftar 11 Sasaran Pelanggaran dalam Operasi Keselamatan Jaya 2024 yang Digelar 4-17 Maret

Polda Metro Jaya mulai besok, Senin 4 Maret 2024 menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2024. Berikut daftar 11 sasaran pelanggaran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Operasi Kewilayahan 4-17 Maret, Anggota Diminta Persuasif dan Humanis

3 Maret 2024

Polda Metro Jaya Gelar Operasi Kewilayahan 4-17 Maret, Anggota Diminta Persuasif dan Humanis

Polda Metro Jaya akan melaksanakan Operasi Kewilayahan Keselamatan Jaya 2024 pada 4-17 Maret mendatang.

Baca Selengkapnya

Polisi Tak Kunjung Menahan Firli Bahuri, PBHI: Ancam Profesionalisme Penyidik

2 Maret 2024

Polisi Tak Kunjung Menahan Firli Bahuri, PBHI: Ancam Profesionalisme Penyidik

PBHI menilai tidak ditahannya eks Ketua KPK Firli Bahuri merupakan ancaman bagi profesionalisme penyidik dalam memeriksa perkara.

Baca Selengkapnya