Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

image-gnews
Ilustrasi penyerangan. Shutterstock
Ilustrasi penyerangan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi - Komplotan orang diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumisari Maju Sukses diduga melakukan serangan dan intimidasi terhadap anggota Rukun Tani Sumberejo Pakel (RTSP), Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Komplotan yang berjumlah kurang lebih 300 orang itu diduga juga merusak tanaman milik para petani.

Ketua Ketua Rukun Tani Sumberejo Pakel, Harun, mengungkap kronologi kejadian itu. Melalui keterangan tertulis yang diterima TEMPO, Jumat pagi, 15 Maret 2024, kejadian berawal ketika pada Selasa, 5 Maret 2024 sekitar pukul 06.18 WIB, petani yang tergabung dalam RTSP di Desa Pakel menemukan sebuah pondok di lahan garapan petani telah roboh dan rusak. 

"Kami menemukan sebuah botol bekas yang berisikan bensin dalam keadaan tumpah di dekat pondok, diduga akan dijadikan bahan untuk membakar pondok yang telah dirobohkan,"ujar Harun dalam keterangan tertulis dikutip TEMPO, Jumat, 15 Maret 2024.

Kemudian pada Sabtu, 9 Maret 2024 sekitar pukul 09.51 WIB, sejumlah sekuriti PT Bumisari Maju Sukses bersama sekelompok orang yang diduga preman bayaran memasuki objek lahan reclaiming di wilayah Pongkor (lokasi lahan garapan). "Mereka melakukan perobohan dan pembakaran terhadap pondok yang kami bangun di lahan," kata Harun.

Tak lama berselang kejadian itu, warga RTSP datang ke lokasi. Sekuriti dan sekelompok orang yang diduga preman bayaran tersebut memilih mundur. Sekitar pukul 11.00 WIB, warga berniat pulang. "Namun dalam perjalanan, kami dikagetkan dengan adanya pondok yang berdiri di tengah jalan pertigaan arah menuju Pongkor (pondok itu didirikan oleh pihak PT Bumisari) sehingga menghambat kami untuk lewat," ujar Harun.

Di saat yang bersamaan, kata Harun, mereka melihat di wilayah Panasean (yang tidak jauh dari Pongkor) terdapat pihak PT Bumisari yang sedang melakukan penebangan tanaman dan merobohkan pondok. Sehingga, secara spontan, para petani berusaha mengejar untuk mengusir pihak PT Bumisari. "Karena kejadian itu, kami memutuskan untuk berjaga-jaga supaya tanaman kami tidak ditebang kembali oleh pihak PT Bumisari," katanya.

Pada hari yang sama, akses jalan di jembatan sungai Taman Glugo (jalan lalu lalang warga bertani) diblokade menggunakan truk yang diduga kuat milik PT Bumisari. Kemudian pada Minggu, 10 Maret 2024, sekitar pukul 10.30 WIB, beberapa petani Pakel yang sedang berjaga di lahan melihat sekuriti PT Bumisari bersama sekelompok orang diduga preman dan para pekerja PT Bumisari yang diperkirakan berjumlah kuang lebih 150 orang, kembali menebangi tanaman dan merusak pondok petani Pakel di utara Kali Gondang.

Sekitar pukul 11.00 WIB, mengetahui kejadian tersebut, para petani mulai berdatangan. Awalnya, petani Pakel yang datang berjumlah sedikit. "Pihak PT Bumisari sempat mengintimidasi kami dengan mendorong dan menodongkan senjata. Beberapa orang yang diduga preman bayaran, juga menantang duel." ujarnya. 

Selang beberapa waktu, petani Pakel lainnya yang berdatangan semakin banyak dan pihak PT Bumisari kembali mundur. Kemudian sekitar pukul 11.43 WIB, setelah pihak PT Bumisari mundur, petani kembali berjaga sampai malam untuk menghindari serangan susulan. 

Sekitar pukul 19.30 WIB, salah satu petani Pakel mengalami pemukulan di bagian tengkuk. Akibatnya, petani Pakel itu harus dilarikan ke Puskesmas. Menurut keterangan petani pakel korban pemukulan, ia sedang melakukan patroli jaga malam dengan enam petani lainnya. Lalu, saat melihat secara samar terdapat bayangan orang, ia meninggalkan lima orang lainnya, lantas mendekat ke arah bayangan tersebut. 

Setelah dicek, tiba-tiba ada satu orang bertopeng yang mengeluarkan senjata tajam dan satu orang lagi memukulnya dari arah belakang sampai korban pingsan. Satu orang bertopeng lainnya berjaga di atas motor. Sebelum pingsan, petani Pakel korban pemukulan sempat berteriak, sehingga lima petani lainnya datang menghampiri. Namun, ketiga pelaku pemukulan sudah menghilang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kamis,14 Maret 2024, sekitar pukul 08.37 WIB, petani melihat pihak PT Bumisari kembali berdatangan untuk melakukan penebangan dan perusakan pondok petani Pakel. Kali ini, mereka membawa massa yang cukup banyak, kurang lebih 300 orang. Mereka melakukan pengerusakan tanaman secara masif. Diperkirakan kurang lebih dua hektare tanaman di lahan petani Pakel habis dibabat, lebih dari tiga pondok petani Pakel dirusak, serta beberapa dibakar.

Sekitar pukul 08.48 WIB, melihat aksi yang dilakukan oleh pihak PT Bumisari tersebut, petani berupaya bertahan. Namun, lagi-lagi pihak PT Bumisari membawa senjata tajam. Bahkan, ada salah satu orang dari massa PT Bumisari yang membawa senjata api. "Sempat terdengar dua kali tembakan ke udara untuk menakut-nakuti kami agar mundur," kata Harun.

Akibat dari serangan tersebut, terdapat salah satu petani perempuan Pakel yang menjadi korban tindakan kekerasan fisik. Korban mengalami luka memar bagian jari tangan, lengan, dan kaki. Sekitar pukul 11.09 WIB, selain melakukan penyerangan di wilayah Kali Gondang, PT Bumisari ternyata juga melakukan penyerangan di wilayah Pongkor. "Serangan di Pongkor itu diduga untuk memecah konsentrasi kami, supaya mereka dapat lebih banyak membabat tanaman petani Pakel. Sekitar 20 pohon pisang habis dibabat oleh pihak PT Bumisari." katanya. 

Pada pukul 14.00 WIB, massa PT Bumisari mulai mundur. "Kami masih tetap bertahan di lahan untuk berjaga-jaga karena khawatir, massa PT Bumisari akan kembali menyerang tanaman kami," katanya.

Dalam penyerangan kali ini, kata Harun, pihaknya menjumpai beberapa pekerja PT Bumisari yang secara tiba-tiba pulang saat waktu kejadian. "Mereka meminta maaf kepada kami. Beberapa pekerja itu merasa dibodohi oleh pihak PT Bumisari yang membayar mereka untuk menyerang petani Pakel," ujar Harun.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi Jawa Timur, Wahyu Eka Setyawan, mengatakan peristiwa anyar di Pakel tersebut bukanlah pertama kali. Walhi Jawa Timur mencatat sudah ada puluhan intimidasi dan kriminalisasi oleh PT Bumi Sari terhadap warga buntut konflik agraria perusahaan dengan petani. “Kasus ini bagian utuh dari konflik agraria di Desa Pakel,” kata Wahyu saat dihubungi pada Senin, 11 Maret 2024. 

Sejak 2018, warga Desa Pakel bersengketa dengan PT Perkebunan dan Dagang Bumisari Maju Sukses. Warga desa merasa lahan mereka diambil secara sepihak oleh pihak perusahaan sehingga menimbulkan konflik lahan hingga sekarang.

Pilihan Editor:  Petani Pakel Diduga Dipukul hingga Pingsan, Walhi Jawa Timur Tuding PT Bumi Sari Kerap Meneror Warga

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perpusnas Masukkan Naskah Kuno Banyuwangi dalam Ingatan Kolektif Nasional 2024

14 jam lalu

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (ketiga kanan) menerbangkan lampion saat peluncuran Banyuwangi Festival di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu 4 Februari 2023. Sebanyak 55 kegiatan dari berbagai sektor seperti pariwisata, budaya, olahraga hingga UMKM diluncurkan dalam Banyuwangi Festival 2023. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Perpusnas Masukkan Naskah Kuno Banyuwangi dalam Ingatan Kolektif Nasional 2024

Perpustakaan Nasional atau Perpusnas mengusung naskah kuno Banyuwangi menjadi Ingatan Kolektif Nasional (IKON) 2024.


Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

17 jam lalu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (tengah) di Defense Services Asia and National Security Asia 2024. (Foto: Facebook/Anwar Ibrahim)
Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang


Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Puing-puing terlihat di dekat bangunan yang rusak setelah apa yang menurut sumber keamanan adalah serangan Israel di Nabatieh, Lebanon selatan 15 Februari 2024. REUTERS/Aziz Taher
Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.


Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

1 hari lalu

Massa menggelar aksi solidaritas global untuk Gaza di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Senin 15 Januari 2024. Massa juga menuntut gencatan senjata 100 hari pembantaian yang dilakukan Israel kepada warga Palestina di Jalur Gaza, membuka blokade secara menyeluruh untuk bantuan kemanusiaan.  TEMPO/Subekti.
Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

4 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

4 hari lalu

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi. ANTARA/Sulthony Hasanuddin
Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.


Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

5 hari lalu

Acara penandatanganan Kontrak Kerja sama Bantuan Hibah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang pada 1 Mei 2024, untuk proyek pengenalan, diseminasi, dan pelatihan penggunaan peralatan sederhana untuk mendorong proses produksi, pengolahan, dan penjualan guna meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua


Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau panen raya jagung di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo pada Senin, 22 April 2024. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.


PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

7 hari lalu

Ilustrasi Listrik dan PLN. Getty Images
PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.