Kata Satpam tentang Seragam Baru dan Kepangkatan: Ada Pengakuan Profesi

Rabu, 16 September 2020 15:01 WIB

Ilustrasi Satpam. Antaramews.com

TEMPO.CO, Jakarta -Kapolri Jendral Idham Azis menginstruksikan mengganti warna seragam baru satuan pengamanan atau satpam menjadi cokelat. Selain itu, sesuai dengan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia No.4 Tahun 2020, diinstruksikan pula menyematkan tanda kepangkatan anggota satpam di pundak bagian kiri dan kanan.

Uyung, Manajer sekuriti di sebuah perusahaan swasta di Jakarta, mengatakan perubahan seragam dan penyematan jabatan pada pundak akan meningkatkan prestise satpam. Menurutnya, selama ini satpam dipandang sebelah mata dan hanya dianggap sebagai ‘tukang buka tutup pintu’.

Baca Juga: 3 Kepangkatan Satpam dan Cara Mendapatkannya

“Artinya ada pengakuan untuk profesi kita,” kata pria yang telah merintis karir menjadi seorang satpam sejak 1993, ketika dihubungi Tempo, Rabu 16 September 2020.

Ihwal kesamaan warna seragam yang sempat menjadi polemik, menurutnya hal itu dilebih-lebihkan. Selama ini, kata dia pakaian dinas Lapangan atau PDL satpam juga mirip dengan seragam Brimob.“Tergantung dari konotasi orang-orang melihat bahwa ini seperti polisi. Saya kira enggak ada masalah ya, toh juga banyak organisasi yang lain yang membuat seragamnya itu ada yang mirip ABRI,” kata dia.

Advertising
Advertising

Tentang keterkaitan satpam dan polisi, menurutnya juga bukanlah hal yang baru. Bahkan, ia bercerita bahwa orang yang didapuk menjadi bapak satpam adalah seorang purnawirawan polisi. “Bapak satpam kita Jendral Polisi (Purnawiran) Awaloedin Djamin, 30 Desember 1980 itu membentuk satuan pengaman. Kita memang pembinaannya di bawah kepolisian,” kata dia.

Endis, Komandan Regu Sekuriti di perumahan Cibubur juga menyambut baik perubahan warna seragam dan penyeragaman ornamen. Menurutnya, satpam akan menerima segala keputusan dari Polri. “Sangat setuju dan menerima perintah sesuai SOP,” kata dia ketika ditemui Tempo di Cibubur, Rabu.

Ihwal penyematan pangkat di bahu, menurutnya hal itu lazim saja. Pasalnya, pemangkatan adalah hal lumrah di tubuh organisasi sekuriti. “Dari dulu memang sudah ada pangkat, cuman enggak disematkan di bahu dan kebijakannya berbeda tiap outsourcing,” kata dia.

Hal yang baru menurutnya adalah penerapan batas umur. Dalam peraturan tertera batas pensiun sekuriti yakni 56 tahun untuk pelaksana, 58 tahun untuk supervisor dan 70 tahun untuk manager. “Sebelumnya belum ada, namun sangat menyambut baik,” tuturnya.

Kendati sepakat dan mengaku akan mentaati perintah kepolisian, ia mengaku bakal ada potensi penyalahgunaan seragam atau ornamen. “Betul memang ada indikasi penyalahgunaan,” kata dia.

RAFI ABIYYU | MARTHA WARTA

Berita terkait

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

3 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

13 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

14 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

15 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

16 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

16 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

17 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

17 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

18 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

21 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya