Cegah Kerumunan Warga, Pedestrian Sekeliling Kebun Raya Bogor Disekat

Senin, 21 September 2020 09:36 WIB

Wali Kota Bogor Bima Arya mensterilkan pedestrian di lingkar Kebun Raya Bogor di Kota Bogor, Sabtu, 19 September 2020. Kredit: ANTARA/HO/Pemkot Bogor

TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kota Bogor menutup pedestrian sekeliling Kebun Raya Bogor atau jalur sistem satu arah (SSA). Penutupan pedestrian dilakukan untuk mencegah aktivitas warga pada akhir pekan selama penerapan PSBMK (pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas) 15-29 September 2020.

Penutupan pedestrian di sekeliling Kebun Raya Bogor dilakukan dengan penyekatan di sembilan titik. Hal ini dilakukan untuk menekan penularan Covid-19 di Kota Bogor.


"Penutupun sementara pedestrian di SSA pada akhir pekan, dilakukan selama penerapan PSBMK," kata Bima Arya, di Kota Bogor, Ahad, 20 September 2020.

Pedestrian di lingkar Kebun Raya Bogor sering dimanfaatkan oleh warga, baik warga Kota Bogor maupun dari luar Kota Bogor. Pada akhir pekan, biasanya warga ramai berjalan kaki di pedestrian itu, bahkan ada pula yang joging.

"Pedestrian ini untuk sementara pada akhir pekan kita tutup dan disekat di sembilan titik. Diawasi bersama-sama oleh personil dari Satpol PP, Polisi, dan TNI, agar tidak ada berkumpul dan kerumunan," katanya.

Baca juga: Bertemu di Kebun Raya Bogor, Bima Arya dan Ade Yasin Bikin Kesepakatan Covid-19

Bima Arya memantau langsung penutupan sementara pedestrian ini, pada Sabtu hingga Ahad. "Pada hari pertama kemarin, pedestrian ini terpantau sudah sepi dari semua aktivitas," katanya.

Wali Kota Bogor mengucapkan terima kasih kepada warganya maupun warga Jakarta dan sekitarnya untuk tidak jalan-jalan dulu di Kota Bogor dan di pedestrian lingkar Kebun Raya Bogor. "Semoga berkurangnya aktivitas warga ini dapat menurunkan penularan COVID-19," katanya.

Sebagai alternatif kegiatan olahraga di pedestrian lingkar Kebun Raya Bogor, warga diminta olahraga di lingkungan tempat tinggalnya. Pedestrian lingkar Kebun Raya Bogor biasanya menjadi lokasi olahraga favorit setiap akhir pekan sehingga rawan terjadi kerumunan. "Di pedestrian ini, orang tidak hanya berolahraga, tapi banyak juga yang bertemu, berkumpul, atau melakukan aktivitas lainnya, sehingga terjadi kerumunan," katanya.


Berita terkait

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

2 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

3 hari lalu

5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

Meskipun sigma male dan alpha male memiliki sedikit kesamaan, namun sangat jelas ada perbedaan kunci yang membedakan keduanya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

4 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

8 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

9 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

9 hari lalu

Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju jadi calon gubernur Jabar setelah mendapat arahan dari Ketua Umum PAN Zulhas

Baca Selengkapnya