Polisi: Eksekutor di Klinik Aborsi Ilegal Belum Punya Sertifikasi Dokter

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 23 September 2020 16:47 WIB

Kabid Humas Polda Metro Jaya Yusri Yunus memberikan keterangan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020. Dalam konferensi pers ini, Polda merilis kasus pencurian sepeda motor, penggelapan modul BTS hingga kasus aborsi. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang berinisial DK yang menjadi eksekutor di klinik aborsi ilegal Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat ternyata bukan seorang dokter.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan DK belum memiliki gelar dokter.

“DK tidak ada sertifikasi sebagai dokter kandungan, semua yang bantu tindakan (aborsi) juga tidak punya,” kata Calvijn dalam konferensi pers pengungkapan klinik aborsi ilegal ini di Polda Metro Jaya, Rabu, 23 September 2020.
Pendalaman terhadap tersangka, menurutnya, mengungkap bahwa DK adalah lulusan fakultas kedokteran sebuah universitas di Sumatera Utara, menamatkan pendidikannya pada 2017.

Lulus dengan gelar S. Ked, tersangka sempat magang di rumah sakit di kota Medan. Belum genap 2 bulan menempuh pendidikan dokter magang tersebut, tersangka kemudian direkrut oleh pemilik klinik, tersangka LA untuk bekerja sebagai dokter aborsi.

“Tersangka DK belum mempunyai sertifikat profesi sebagai dokter,” kata Calvijn.

Advertising
Advertising

Polisi menggerebek klinik aborsi ilegal di Jalan Percetakan Negara III ini pada 9 September 2020.

Sebanyak 10 orang ditangkap dalam penggerebekan itu. Mereka dibagi dalam 4 kelompok peran, yaitu pemilik klinik, pekerjaan medis, agen penjemputan dan registrasi, juga seorang ibu dari janin yang baru saja digugurkan pada waktu penangkapan.

Yusri menambahkan, klinik tersebut beroperasi sejak 2017, setelah sebelumnya sempat buka pada 2002 hingga 2004. Atas tindakannya, para tersangka dijerat dengan pasal berlapis. Yaitu, Pasal 346 dan atau Pasal 348 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan atau Pasal 194 juncto Pasal 75 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

WINTANG WARASTRI

Berita terkait

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

2 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

5 hari lalu

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

Cabut gigi memang direkomendasikan untuk membasmi gigi rudak yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi, namun, untuk melakukannya perlu berkonsultasi dengan dokter gigi agar risiko fatal tidak terjadi

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

8 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

12 hari lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

15 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

31 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

36 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

37 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya