Update Corona Jakarta: Kasus Positif Covid-19 Tambah 1.187 Orang
Reporter
Taufiq Siddiq
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 23 September 2020 17:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB yang telah memasuki pekan kedua belum menurunkan jumlah kasus positif Covid-19 di Ibu Kota.
Tim Gugus Covid- 19 DKI Jakarta hari ini mencatat jumlah penambahan kasus positif baru sebanyak 1.187 kasus. Sehingga total jumlah kasus positif sudah mencapai 66.505 kasus.
"Penambahan kasus positif pada hari ini sebanyak 1.187 kasus," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI , Dwi Oktavia dalam keterangan tertulisnya Rabu 23 September 2020.
Dwi menyebutkan temuan kasus positif baru tersebut dari pemeriksaan 7.854 orang dites PCR dengan hasil 1.187 positif dan 6.667 negatif. Dalam sepekan terakhir jumlah tes PCR di DKI sebanyak 65.898 dengan positivity rate 12 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 7,8 persen di atas batas standar WHO yaitu 5 persen.
Dwi menambahkan untuk jumlah kasus positif aktif saat ini 13.277 pasien yang sedang menjalankan perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri. Untuk pasien sembuh hari ini bertambah 1.105 orang sehingga total pasien yang telah sembuh 51.578 orang. Sedangkan untuk jumlah pasien meninggal saat ini sudah berjumlah 1.650 orang.
Dwi mengingatkan warga untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19, menggunakan masker, menjaga jarak aman dan rajin mencuci tangan.
Perkantoran juga diimbau untuk tetap memberlakukan kapasitas 50 persen karyawan yang bekerja di kantor. Dia menyatakan Pemerintah DKI akan langsung menindak jika ditemukan ada pelanggaran PSBB.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan mengalami peningkatan di pekan pertama penerapan PSBB.
"Evaluasi seminggu PSBB kami bersyukur kesadaran masyarakat meningkat dari warga dan di perkantoran," ujar Riza Patria saat ditemui di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu 23 September 2020.
Riza mengakui jika penambahan kasus Covid-19 masih tinggi, hal ini disebabkan jumlah testing yang masif.