BPK Sebut 1.500 Hektare Aset DKI Belum Diserahkan ke Pemerintah, DPRD Minta Data

Kamis, 24 September 2020 15:18 WIB

Petugas mengoperasikan alat berat saat pengerukan lumpur di Waduk Ria Rio, Jakarta, Senin, 21 September 2020. Pengerukan tersebut salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi pendangkalan waduk dan sebagai antisipasi terjadinya banjir saat musim penghujan tiba. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz meminta detail rincian aset DKI berupa lahan seluas 1.500 hektare yang belum diserahkan pengembang ke Pemerintah DKI.

"Kami juga belum tahu detailnya lahan itu. Kami perlu klarifikasi detailnya," kata Abdul melalui pesan singkatnya, Kamis, 24 September 2020.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan jajarannya untuk mengejar aset lahan milik pemerintah seluas 1.500 hektare lahan yang belum diserahkanterimakan berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Perintah tersebut tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Jakarta nomor 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim.

Salah satu diktum Ingub tersebut memerintahkan aparat wilayah (wali kota/bupati, camat dan lurah), Dinas Bina Marga, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Sumber Daya Air dan Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup menyelesaikan proses serah terima 15,5 juta meter persegi kewajiban masyarakat pemegang izin yang tertunggak sesuai laporan BPK. Lahan itu terdiri dari waduk, ruang terbuka hijau, marka jalan dan drainase dengan target Desember 2021.

Komisi B DPRD DKI sudah lama menyoroti pencatatan aset milik DKI yang masih amburadul. Abdul mengatakan komisinya meminta Pemerintah DKI mencatat ulang aset daerah terutama kepemilikan lahan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Baca juga: Ingatkan Anies Baswedan, DPRD: Jangan Pelit Keluarkan Anggaran Banjir

"Kami melihat sebenarnya potensi aset BUMD nilainya melebihi dari yang dilaporkan ke DPRD," kata Aziz pada awal Agustus lalu.

Pada rapat pembahasan pertanggungjawaban APBD DKI 2019 hari ini, seluruh BUMD hanya memberikan data abstrak aset mereka. DPRD meminta seluruh BUMD memberikan data detail mereka yang sudah diaudit. "Karena kami ingin tahu lebih detailnya."

Advertising
Advertising

Menurut dia, banyak aset tanah milik BUMD tidak sesuai dengan potensi nilai saat ini. Sebab aset tanah tersebut masih menggunakan nilai jual pada 10-20 tahun lalu. Padahal harga tanah hampir setiap tahun naik. "Kalau harga tanah sekarang dengan 20 tahun lalu perbedaannya berapa harganya. Tapi masih dicatat dengan data lama."

Buruknya pencatatan aset DKI ini berpotensi merugikan Pemprov DKI Jakarta. Sebab, banyak aset yang akhirnya diklaim kepemilikannya oleh orang lain. "Kasus seperti ini saya banyak mendengarnya. Makanya kami minta data terbaru dan hasil audit," ucapnya. "Harus ada reevaluasi aset BUMD."

Berita terkait

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

1 hari lalu

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sepanjang 2023, Telkom telah melaksanakan pemulihan lahan kritis di 4 provinsi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

4 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

4 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

4 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

4 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya