Anies Perpanjang PSBB, Fraksi PSI: Kasus Covid-19 Masih Tinggi

Jumat, 25 September 2020 13:46 WIB

Petugas memeriksa suhu tubuh pembeli saat menggunakan layanan Drive Thru di Thamrin 10, Jakarta, Kamis, 24 September 2020. Untuk menghindari kerumunan pembeli di masa PSBB, Thamrin 10 menyediakan layanan Drive Thru untuk para pembeli. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta- Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyatakan penerapan PSBB ketat perlu dilanjutkan, karena angka penularan kasus Covid-19 di Jakarta masih tinggi.

"PSI melihat bahwa PSBB II masih belum membawa dampak yang signifikan, belum terjadi penurunan angka kasus harian di Jakarta, oleh karena itu PSBB sangat perlu diperketat," ujar Anggara saat dihubungi, Jumat 25 September 2020.

Baca Juga: Klaster Hotel, Hiburan Malam, dan Pernikahan Muncul Selama PSBB Transisi

Anggara menyebutkan sejak PSBB ketat rata-rata jumlah penambahan kasus positif baru masih berada di angka 1000 kasus per hari. Dan positivity rate juga masih di atas 10%. Data terakhir menunjukkan kemarin jumlah kasus baru Covid-19 tercatat 1.133 dengan total kasus positif saat ini sudah mencapai 68.638.

Ia mengatakan dalam menekan angka penularan Covid-19, pemerintah DKI harus memprioritaskan pencegahan penularan di tingkat mikro, yaitu antar anggota keluarga dan dari keluarga ke keluarga. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 12 September 2020 telah terdapat sekitar 7.411 kasus Covid-19 dari klaster keluarga.

Menurut dia, terdapat potensi penularan yang cukup tinggi di dalam keluarga, karena warga merasa aman di antara orang-orang yang dikenal. Sedangkan pengawasan oleh Pemerintah belum menyasar pada tingkat tersebut.

Ia juga mendesak Pemerintah DKI untuk meningkatkan ratio pelacakan kasus baru atau tracing hingga 10 orang setiap ditemukan kasus positif baru. Saat ini kata dia, kemampuan lacak Dinas Kesehatan DKI baru 6 orang dari 1 kasus.

Selain itu, kata dia, terkait penerapan protokol kesehatan, harus terlaksana pada sektor-sektor yang diperbolehkan beroperasi, khususnya kantor pemerintahan. Hal ini dikarenakan penularan Covid 19 di kantor pemerintah termasuk cukup tinggi.

"Pegawai di kantor pemerintah yang masih harus tatap muka juga perlu dilakukan rapid test berkala, agar bisa termonitor kesehatannya," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan memutuskan untuk memperpanjang PSBB ketat selama 14 hari, terhitung dari 27 September - 11 Oktober 2020. Menurut dia jika tidak ada pembatasan ketat diprediksi kasus aktif akan mencapai 20.000 pada awal November 2020, dengan penambahan kasus baru diperkirakan 2.000 per hari.

Berita terkait

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

17 jam lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

2 hari lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

2 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

2 hari lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

2 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

3 hari lalu

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

Timnas AMIN dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

3 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya