DPRD DKI Sebut Isolasi RW Zona Merah Tidak Efektif, Warga Tak Bisa Dikontrol

Selasa, 29 September 2020 19:15 WIB

Warga menutup pagar akses masuk wilayah RW 07 Kecamatan Tambora, yang merupakan wilayah zona merah COVID-19 di Jakarta, Kamis, 4 Juni 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengkritik pengendalian ketat di rukun warga (RW) zona merah Covid-19 tidak efektif. Sebab, isolasi hanya diterapkan di satu RW yang tingkat infeksi virusnya tinggi. Padahal, Idris melanjutkan, penyebaran virus corona tidak mengenal batas wilayah administratif.

"Buktinya jelas bahwa memang pengetatan di tingkat RW ini tidak akan efektif, karena pola pergerakan manusia atau warga itu tidak bisa dikontrol," kata dia saat dihubungi, Selasa, 29 September 2020.

Idris mengutarakan, antar RW dalam lingkup kelurahan yang sama saling berkaitan. Misalnya, dalam konteks ekonomi. Menurut dia, belum tentu di satu RW sudah tersedia fasilitas atau tempat publik, seperti pasar. Hal inilah yang membuat mobilitas warga ke RW lain untuk belanja jadi tinggi.

Menurut anggota DPRD DKI itu, pengetatan tingkat RW bakal efektif jika isolasi dilakukan secara serentak pada satu kelurahan. Artinya, pengetatan tidak hanya berlaku di RW zona merah, melainkan seluruh RW dalam satu kelurahan.

Baca juga: Tingkat Kematian Pasien Covid-19 di Jakarta 2,3 Persen

Jika tidak, "Nanti yang RW sini selesai, (RW) di sana nambah. Jadi cuma pindah-pindah aja," ucap politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.

Advertising
Advertising

Pemerintah DKI Jakarta mencatat 40 RW zona merah masuk dalam penerapan Wilayah Pengendalian Ketat (WPK) per 20 September 2020. Jumlah ini naik dari data sebelumnya pada 4 September, yaitu 39 RW. Arti zona merah adalah kecepatan tingkat infeksi Covid-19 di RW tersebut tinggi.

Pemerintah DKI mulai mendata RW zona merah pada Juni 2020 berbarengan dengan penerapan PSBB transisi. Maksudnya agar penularan Covid-19 bisa terkendali di tengah pelonggaran PSBB. Angka RW zona merah ini fluktuatif dengan titik yang berubah-ubah.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

6 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya