Alasan Tukang Bakso Lakukan Penculikan Anak Berkebutuhan Khusus

Selasa, 6 Oktober 2020 09:36 WIB

Praditiya Bayu, 39 tahun, pelaku penculikan dan pencabulan terhadap seorang anak berkebutuhan khusus berinisial A, 16 tahun, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 5 Oktober 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang bakso bernana Praditiyo Bayu, 39 tahun yang melakukan penculikan seorang anak berkebutuhan khusus beralasan ia melakukannya karena suka dan ingin menikahimya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan
Praditiya telah mengenal korban selama satu bulan dan merupakan langganan baksonya.

"Tersangka ini memang suka dengan korban dan ada niatan menikahinya. Tersangka ini adalah duda dan pernah kawin," ujar Yusri saat dihubungi, Selasa, 6 Oktober 2020.

Yusri mengatakan selama satu bulan sebelum penculikan, Praditiya memang sering memantau gadis berusia 16 tahun itu yang kerap bermain ke Danau Sunter, Jakarta Utara. Hingga pada 8 September 2020, pelaku mengiming-imingi korban akan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga dan uang Rp 50 ribu untuk ikut ke indekosnya yang juga berada di Sunter.

"Di kamar kosnya ini korban kemudian disetubuhi pelaku sebanyak tiga kali dan disekap selama dua hari," kata Yusri.

Advertising
Advertising

Selama di indekos tersebut, korban tak dibiarkan pelaku pergi. Praditiya selalu mengunci kamar setiap keluar agar anak itu tak kabur.

<!--more-->

Setelah itu, pelaku kemudian membawa lari korban ke Boyolali. Di sana pelaku tinggal selama seminggu dengan menyewa kamar di kawasan terminal. Di kota ini, pelaku menyewa gerobak bakso milik seorang pengusaha besar dan mulai berdagang.

Namun setelah seminggu berjualan, Praditiya malah menjual gerobak bakso tersebut sebesar Rp 500 ribu. Ia kemudian kabur ke Jombang dan tinggal di sana selama dua pekan. Selama dalam pelarian ini Praditiya menyetubuhi anak itu sebanyak 11 kali.

Kasus penculikan dan pencabulan ini mulai menemui titik terang setelah pengusaha bakso memviralkan kasus penjualan gerobak miliknya di media sosial. Ia menyebarkan wajah pelaku saat menyewa gerobak yang terekam kamera CCTV.

"Dalam rekaman tersebut, nampak pelaku datang bersama korban. Kemudian karena foto itu viral, keberadaan korban saat itu mulai terendus," kata Yusri.

Polisi kemudian melakukan pengejaran ke Boyolali. Hingga pada 30 September 2020, polisi menangkap Praditiya di kamar indekosnya yang berada di kawasan terminal. Selama tinggal di Jombang, ia menekuni profesi sebagai pedagang tahu sumedang.

Atas perbuatanya, pelaku dijerat dengan Pasal 76 E Juncto Pasal 82 dan atau Pasal 76 F Juncto Pasal 83 UU RI No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Ia terancam hukuman penjara hingga 15 tahun.

Berita terkait

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

12 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

29 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

31 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

35 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

37 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

37 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

39 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

42 hari lalu

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan

Baca Selengkapnya

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

49 hari lalu

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

M, 72 tahun; dan anaknya, F, 37 tahun, dilaporkan empat orang ke Polres Trenggalek atas dugaan tindak pencabulan santriwati

Baca Selengkapnya

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

50 hari lalu

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.

Baca Selengkapnya