Epidemiolog Soal PSBB Jakarta Ketat Berakhir Hari Ini: Keputusan Sulit

Reporter

Imam Hamdi

Minggu, 11 Oktober 2020 09:43 WIB

Arus lalulintas di masa pemberlakuan PSBB Ketat di kawasan Jalan MH Thamtin, Jakarta, Senin 28 September 2020. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan menarik PSBB masa transisi, terkait kondisi Covid-19 di Jakarta yang masih terus meninggi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan Gubernur DKI Anies Baswedan menghadapi keputusan yang sangat krusial untuk memperpanjang atau tidak pembatasan sosial berskala besar atau PSBB ketat. PSBB jilid II itu telah dilaksanakan pemerintah selama empat pekan sejak 14 September kemarin.

"Keputusan hari ini tidak mudah," kata Pandu saat dihubungi, Ahad, 11 Oktober 2020. Pandu melihat pemerintah memang tidak bisa terlalu lama mengetatkan pembatasan sosial karena masyarakat semakin tidak patuh.

Belum lagi demonstrasi besar-besaran termasuk di Jakarta, yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan berpotensi menyumbang lonjakan kasus penularan Covid-19. Gubernur harus lebih banyak cara dalam menentukan kebijakan hari ini.

Kebijakan yang harus ditingkatkan jika nanti pemerintah merelaksasi kebijakan adalah meningkatkan 3T yaitu Testing (pemeriksaan), Tracing (pelacakan), dan Treatment (pengobatan). Selain itu, pemerintah juga bakal mendorong masyarakat meningkatkan 3M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Ia memperkirakan Pemerintah DKI akan melonggarkan pembatasan sosial karena banyak mendapat tekanan. “Kami sebagai ahli menyarankan sebaiknya diketatkan."

Advertising
Advertising

Menurut Pandu, keputusan Pemerintah DKI saat ini menjadi yang paling sulit karena berada di dua sisi yang tak bisa dihindarkan. Pemerintah sulit untuk terus mengetatkan dengan sejumlah desakan dan di sisi lain menghadapi potensi lonjakan kasus yang semakin tinggi. "Ini keputusan yang paling sulit yang menjadi tanggung jawab DKI."

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

10 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

10 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

11 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

17 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

17 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

17 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

17 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

17 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya