Kepatuhan Warga Rendah Saat PSBB, Epidemiolog Usul Pemerintah Pakai Helikopter

Rabu, 14 Oktober 2020 14:28 WIB

Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya menggunakan kostum membawa poster sosialisasi untuk menggunakan masker dan rajin mencuci tangan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 4 Oktober 2020. Kegiatan tersebut untuk mengajak warga agar disiplin mengenakan masker dan menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran COVID-19. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan keberhasilan PSBB Jakarta dalam menanggulangi Covid-19 bergantung terhadap partisipasi masyarakat.

"Disiplin protokol kesehatan yang menentukan keberhasilan menanggulangi Covid-19," kata Tri saat dihubungi, Rabu, 14 Oktober 2020.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memberlakukan PSBB Transisi setelah menginjak rem darurat selama empat pekan sejak 14 September hingga 11 Oktober 2020. Masa transisi di Ibu Kota kembali diterapkan selama 14 hari sejak 12 Oktober hingga 25 Oktober mendatang.

Menurut Tri, PSBB jilid dua itu belum efektif karena hanya 20 persen masyarakat yang mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap di rumah. Pada PSBB pertama, 10 April hingga 4 Juni lalu, tergolong cukup efektif karena warga yang patuh mencapai 60 persen.

Kata Tri, Pemerintah DKI harus terus mengulang edukasi kepada masyarakat yang mulai jenuh terhadap protokol kesehatan 3M, yaitu #PakaiMasker, #JagaJarak dan#CuciTanganPakaiSabun.

"Kunci keberhasilan PSBB sekarang adalah edukasi. Kalau masyarakat paham dan mau menerapkan protokol kesehatan, penularan Covid-19 bisa dicegah."

Advertising
Advertising

Epidemiolog itu menyarankan pemerintah tidak hanya mengandalkan sosial media untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

Baca juga: Wagub DKI Setuju DPRD Ikut Pembahasan PSBB, Termasuk PSBB Transisi

Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu menyarankan pemerintah memberikan sosialisasi yang memberikan efek untuk diingat pada masa PSBB Transisi ini. "Pemerintah bisa mencoba buat selembaran soal Covid-19 dan disebar di permukiman padat melalui helikopter," ujarnya. "Kalau lewat sosmed saja belum tentu ibu-ibu baca."

Berita terkait

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

10 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

15 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

21 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

29 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

Malam Ini Mulai Mudik Lebaran? Begini 5 Tips Aman Berkendara di Jalan Tol Panjang

30 hari lalu

Malam Ini Mulai Mudik Lebaran? Begini 5 Tips Aman Berkendara di Jalan Tol Panjang

Mau berangkat mudik Lebaran via jalan Tol Trans Jawa atau Trans Sumatera? Simak tips berkendara di tol yang berjarak panjang berikut.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

53 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

59 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Bagi Saran Cegah Diare pada Anak di Musim Hujan

11 Februari 2024

Guru Besar UI Bagi Saran Cegah Diare pada Anak di Musim Hujan

Pakar kesehatan anak menyebutkan orang mudah terkena diare karena lingkungan yang kotor serta buruknya kebersihan individu.

Baca Selengkapnya