3 Tahun Pemerintahan Anies Baswedan, PSI Sorot Transparansi Anggaran

Kamis, 15 Oktober 2020 15:52 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin apel petugas Bina Marga untuk memperbaiki fasilitas publik yang rusak, 10 Oktober 2020. Sejumlah fasilitas publik rusak imbas unjuk rasa massa menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja kemarin. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI Jakarta menilai Anies Baswedan belum bisa meningkatkan sistem transparansi anggaran setelah tiga tahun menjabat Gubernur DKI. Pemerintah Anies genap tiga tahun pada 16 Oktober besok.

"Saya melihat ada kemunduran transparansi anggaran. Itu menjadi perhatian kami," kata Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Wiliam Aditya Sarana dalam diskusi daring bertema tiga tahun pemerintahan Anies Baswedan, Kamis, 15 Oktober 2020.

Baca Juga: Anies Baswedan Tak Akan Keluarkan Pelajar yang Ikut Demo Omnibus Law

Menurut politikus termuda Kebon Sirih itu, anggaran menjadi tulang punggung kebijakan pemerintah yang harusnya diinformasikan ke publik sejak awal pembahasannya. Pemerintahan Anies, kata dia, tidak memberi keterbukaan anggaran yang dibahas sejak awal pembahasan.

Padahal gubernur sebelumnya telah membuka pembahasan anggaran DKI sejak pembahasan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Pemerintah DKI saat ini baru mengunggah rencana penggunaan anggaran setelah KUA-PPAS disahkan.

Advertising
Advertising

Aliansi Masyarakat untuk Transparansi memberikan piagam penghargaan dan sisir jumbo simbol perjuangan menyisir rencana anggaran DKI kepada anggota Fraksi PSI William Aditya Sarana, Rabu 4 Desember 2019. Tempo/Taufiq Siddiq

"Kenapa kami katakan tidak transparan, karena saat jaman anggaran gubernur sebelumnya transparan dari RKPD, KUA-PPAS."

Dengan tidak adanya transparansi sejak awal, menurut dia, membuat masyarakat sulit untuk terlibat dalam mengawasi anggaran. Masyarakat saat ini seakan hanya diminta untuk menerima anggaran yang telah dibahas dengan pemerintah dan DPRD saja.

"Warga jadi sulit mengawasi. Jadi nanti warga terima barang jadi," ucapnya. "Padahal penting untuk dipublikasi semua tahapan. Ini uang masyarakat dan harus dipertanggungjawabkan dengan publikasi."

Pada 2019 lalu, William mempertanyakan anggaran jumbo untuk pembelian lem aibon Rp 82 miliar pada rencana plafon anggaran 2020. Anggaran pembelian lem untuk siswa sekolah di DKI itu diajukan Dinas Pendidikan dan tertuang dalam rencana plafon anggaran tahun 2020.



Berita terkait

Terima Dukungan Kaesang Maju Pilwalkot Bekasi, DPD PSI: Keputusan di Tangan Beliau

14 jam lalu

Terima Dukungan Kaesang Maju Pilwalkot Bekasi, DPD PSI: Keputusan di Tangan Beliau

PSI Kota Bekasi mengaku telah menerima dukungan agar Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep maju di Pilwalkot Bekasi 2024

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

14 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

14 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

14 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bebani Anggaran

1 hari lalu

Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bebani Anggaran

Penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran harus mempertimbangkan kemampuan fiskal karena bakal membebani anggaran.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

1 hari lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

2 hari lalu

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

Belanja cerdas adalah kunci untuk berhemat. Berikut kesalahan belanja bahan makanan yang biasa terjadi dan bikin pengeluaran lebih banyak.

Baca Selengkapnya

Kans Kaesang Maju sebagai Bacagub di Pilkada 2024, Grace Natalie: Usianya Belum Cukup

3 hari lalu

Kans Kaesang Maju sebagai Bacagub di Pilkada 2024, Grace Natalie: Usianya Belum Cukup

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan usia Kaesang belum cukup untuk maju sebagai bakal calon gubernur di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

3 hari lalu

Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

Ketum PSI Kaesang Pangarep didorong relawan untuk maju di Pilkada Kota Bekasi. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie bilang begini.

Baca Selengkapnya

Grace Natalie Diberi Tugas di Pemerintahan oleh Presiden Jokowi

3 hari lalu

Grace Natalie Diberi Tugas di Pemerintahan oleh Presiden Jokowi

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengaku dapat amanah untuk mengemban tugas baru di pemerintahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya