KKP Salurkan 250 Paket Makanan Olahan Ikan untuk Anak Yatim dan Duafa di Bekasi

Minggu, 18 Oktober 2020 17:31 WIB

Suasana acara Safari Gemarikan dan Pasar Ikan Ramadhan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan di halaman parkir Mal Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad, 3 Juni 2018. TEMPO/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan 250 paket makanan olahan ikan untuk anak yatim dan duafa di Kota Bekasi pada Minggu, 18 Oktober 2020. Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, konsumsi sayur dan ikan di daerahnya memang masih rendah.

"Di kota, cari junk food lebih gampang daripada cari gabus pucung,” kata dia dalam keterangan tertulisnya hari ini.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Tri kepada anak yatim binaan Yayasan Al Iman Antara di Bintara Jaya, Kota Bekasi. Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan, Darmadi Aries Wibowo, turut menyaksikan penyerahan tersebut.

250 paket itu merupakan produksi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bekasi. Menurut Tri, sudah saatnya diadakan kampanye agar masyarakat gemar makan ikan.

“Tapi mengubah mind set memang perlu waktu,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Darmadi menambahkan penyaluran bantuan merupakan bagian dari Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) guna menangani dampak Covid-19. Program Gemarikan, dia membeberkan, memiliki empat tujuan.

Keempatnya antara lain meningkatkan konsumsi ikan, mendukung penurunan stunting dan gizi buruk, mempromosikan produk perikanan sebagai makanan kaya gizi dan protein, serta menyerap produk ikan yang kemudian disalurkan kepada masyarakat.

Baca juga: Penyebab 8 Polisi di Bekasi Positif Corona: Kelelahan Jaga Demo Omnibus Law

Sebab, Angka Konsumsi Ikan (AKI) Nasional masih rendah. Pada 2018, AKI Nasional sebanyak 50,69 kilogram per kapita. Angkanya naik menjadi 54,49 kilogram di 2019. Darmadi berujar, tahun ini ditargetkan AKI mencapai 56,39 kilogram.

Meski konsumsi ikan warga Bekasi disebut rendah, AKI Kota Bekasi tercatat 46,01 kilogram pada 2019 atau di atas rata-rata Jawa Barat, yaitu 32,06 kilogram. Darmadi merujuk pada data Survei Sosial Ekonomi Nasional atau Susenas 2019.

Berita terkait

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

6 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

11 jam lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

18 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

20 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

1 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

2 hari lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya