Hasil Autopsi Tunjukkan Cai Changpan Tewas 12 Jam Sebelum Ditemukan
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Martha Warta Silaban
Senin, 19 Oktober 2020 14:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengumumkan hasil autopsi jenazah terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan dari RS Polri Kramat Jati. Dari hasil pemeriksaan itu, tim dokter menemukan luka lecet dari benda tumpul yang melingkari bagian leher, hingga menghambat aliran napasnya.
Luka tersebut diakibatkan dari tali yang digunakan Cai Changpan untuk gantung diri."Tidak ada luka lain. Tes NAPZA dari urine negatif. Kekerasan tumpul pada leher yang mengakibatkan korban mati lemas," ujar Nana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 19 Oktober 2020.
Baca Juga: Polisi Temukan 2 Lubang di Dekat Lokasi Cai Changpan Gantung Diri
Selain itu Nana mengatakan polisi telah melakukan identifikasi fisik terhadap jenazah Cai Changpan. Dari hasil pemeriksaan itu, polisi menemukan ciri-ciri identik dari WNA Cina tersebut.
"Ada ciri-ciri identik dengan Cai Changpan, seperti sidik jari dan beberapa tato," kata Nana. <!--more-->
Polisi sebelumnya menemukan Cai Changpan gantung diri di pabrik pembakaran ban di dalam Hutan Jasinga, Bogor, Jawa Barat pada pukul 10.30, Sabtu 17 Oktober 2020. Dari hasil pemeriksaan sementara, Cai Changpan ternyata kerap menjadikan pabrik itu tempat untuk menginap dan satpam sudah mengetahuinya. Namun, WNA Cina itu kerap memaksa sang satpam tutup mulut.
"Dia (satpam) juga sempat diancam (Cai Changpan), gak boleh lapor ke siapa-siapa. Ini yang kemudian dilaporkan ke tim," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus.
Setelah mendapat laporan, tim kepolisian bergerak menuju pabrik yang dimaksud di dalam Hutan Jasinga. Namun saat digerebek, polisi menemukan Cai Changpan sudah dalam keadaan tewas gantung diri. "Saat ini jenazah Cai Changpan lagi kami ke bawa RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi," kata Yusri.
Cai Changpan sebelumnya melarikan diri dari Lapas Kelas 1 Tangerang pada Senin, 14 September 2020 dini hari pukul 02.30. Ia kabur melalui sebuah lubang yang digalinya menggunakan sekop kecil, obeng, dan pahat selama delapan bulan. Lubang sepanjang 30 meter dengan kedalaman 2 meter itu tembus ke gorong-gorong luar Lapas.