Penangkapan Peserta Demo, LBH Jakarta: Polisi, Berhenti Pakai Istilah Amankan

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 21 Oktober 2020 19:40 WIB

Elemen gabungan mahasiswa melakukan aksi demo di sekitar kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Selasa 20 Oktober 2020. Mahasiswa kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) pada 20, 21 dan 22 Oktober 2020. Tanggal itu dipilih karena bertepatan dengan setahun dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin. Jokowi dan Ma'ruf Amin dilantik sebagai presiden dan wapres periode 2019-2024 di Gedung MPR. Selain itu, pada tanggal yang sama pula Jokowi mengungkapkan keinginannya untuk menerbitkan omnibus law UU Ciptaker. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Nelson Nikodemus Simamora menanggapi tindakan polisi yang merazia, melarang dan menangkap beberapa peserta demo Omnibus Law sebelum unjuk rasa di Patung Arjuna Wijaya pada Selasa, 20 Oktober 2020.

“Razia tas itu tidak pernah ada sebelumnya di aksi-aksi unjuk rasa di Indonesia. Dilarang-larang dengan alasan pelajar, tidak pakai jaket almamater itu tidak pernah terjadi sebelumnya,” kata Nelson saat dihubungi Tempo pada Rabu, 21 Oktober 2020.

Sebelumnya polisi memeriksa tas para mahasiswa sebelum bergabung dengan massa demo. Beberapa di antara mereka kemudian dilarang bergabung dengan demo BEM SI, dengan alasan salah satunya karena tidak memakai jaket almamater kampusnya.

Tindakan itu dilakukan di ujung Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Selasa siang, 20 Oktober 2020.

Nelson menyindir polisi yang menolak menggunakan kata-kata penangkapan dan memilih menggunakan istilah mengamankan.
“Polisi berhentilah pakai istilah ’amankan’, karena itu tidak dikenal. Dan seringkali malah tidak “aman” karena dipukul, tidak boleh hubungi siapa-siapa, tidak dikasih akses pengacara, dan seterusnya,” kata dia.

Advertising
Advertising

Ia juga mempertanyakan tindakan polisi yang menangkap massa dengan alasan perusuh, padahal penangkapan dilakukan sebelum aksi unjuk rasa terjadi. “Bagaimana polisi bisa bilang perusuh tp kerusuhan belum terjadi?” kata dia.

Perihal ini, secara terpisah Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus berdalih penangkapan dilakukan dengan alasan tindakan preventif.

Yusri mengaku polisi sudah mempelajari pola mereka yang dianggap perusuh tersebut dan menerapkan pencegahan. “[Demo] sebelumnya pagi mereka sudah datang, sekarang ini dia ubah lagi, sore baru datang. Terakhir dia gabung sama-sama pada saat titik kumpul,” jelas Yusri seusai konferensi pers di kantornya, Rabu, 21 Oktober 2020.

Tentang tindakan penangkapan yang kerap terjadi menjelang dan sesudah demo, Nelson menilai hal ini sebagai intervensi pemerintah terhadap hak warganya. “Pemerintah terlalu banyak mencampuri hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum,” ujar dia.

WINTANG WARASTRI

Berita terkait

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

1 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

2 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

2 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

3 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

3 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

3 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

9 hari lalu

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.

Baca Selengkapnya

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

12 hari lalu

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

Pria diduga copet itu nyaris ditelanjangi massa demo sengketa Pilpres 2024, namun berhasil diamankan polisi dan petugas keamanan.

Baca Selengkapnya

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

12 hari lalu

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

Terobos kantor Kemenparekraf, massa yang demo berharap bisa salat duhur.

Baca Selengkapnya