Sanksi Denda Warga Tolak Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil: Lebih Penting Edukasi

Jumat, 23 Oktober 2020 11:51 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat meninjau Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Kamis, 22 Oktober 2020. Untuk tahap awal, vaksin akan diberikan kepada 20 persen warga, atau sekitar 290 ribu orang. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil enggan menanggapi soal DKI yang menerapkan denda dan pidana dalam Perda Penanggulangan Covid yang salah satunya ditujukan bagi warga yang menolak tes, pengobatan, hingga vaksin Covid-19.

“Terkait vaksin itu dengan Perda, saya kira itu Jakarta,” kata dia, dalam konferensi pers yang disiarkan streaming dari Puskesmas Poned Tapos Kota Depok, Kamis, 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Ada Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil Sebut Akhir Pandemi Pada 2022

Kendati demikian, Ridwan Kamil mengaku pemberian sanksi bagi penolakan vaksin Covid-19 masih dikaji. “Tadi kami sudah instruksikan untuk mengkaji secara aturan hukum, karena, apakah orang menolak divaksin, kira-kira begitu, melanggar situasi seperti ini, atau kita yang memaksa melanggar HAM, itu juga sedang kita bahas,” kata dia.

Ia mengatakan lebih baik tanpa sanksi untuk soal pemberian vaksin. “Kami sih berharap, semua dengan kesadaran sendiri, makanya edukasi itu menjadi penting,” kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut dia vaksin tidak bisa menjamin 100 persen terbebas dari penularan Covid-19. “Gak ada di dunia ini yang dijamin 100 persen. Yang ada adalah mendekati tadi, persentase-persentase tadi, mayoritas, tapi kalau disebut 100 persen, saya kira itu terlalu takabur, tidak ada. Jadi saya kira itu supaya, yang penting kalau ditanya, apakah ini efektif, efektifnya tidak ada jaminan 100 persen untuk semua urusan yang namanya obat atau vaksin,” kata dia.

Ia mencontohkan, penyakit cacar yang bisa ditekan penyebarannya setelah vaksin. “Dan hasil statistiknya di seluruh dunia, contoh ambil penyakit cacar ya, sebelum ada vaksin, tinggi sekali statistiknya. Setelah ada vaksin, dia turun, bahkan sampai eradikasi, alias sudah tidak ada lagi dalam sekian tahun,” kata dia.

Ia mengatakan pemberian vaksin yang direncanakan pemerintah juga ditujukan pada kelompok warga berusia 18-59 tahun. Jumlahnya setara dengan 60 persen warga Indonesia.

“Ujungnya apa, ujungnya akhirnya yang namanya kekebalan kelompok yang bahasa Inggrinya ‘herd-imuninty’. Jadi si penerima vaksin nanti menyelamatkan tetangganya yang tidak menerima vaksin, teorinya begitu. Kalau sekarang gak pakai vaksin, tular-menular, kalau nanti sudah ada vaksin, yang imun ini jadi benteng,” kata Ridwan Kamil.

Menurut dia pandemi Covid-19 dinilainya masih akan menjadi masalah pada tahun 2021, kendati nanti sudah ada vaksin. “Kelihatannya 2021 Covid ini masih menyertai kita dengan segala dinamika seperti 2020. Jadi kalau disampaikan kalau 2021 akan normal lagi kayak dulu, menurut saya terlalu optimistis. Saya mendoakan itu terjadi, tapi kalau mau realistis, menurut saya baru 2022,” kata dia.

Sebab kata dia, pada 2021 masih dalam proses penyuntikan vaksin Covid-19. “Karena tahun 2021 adalah tahun kita menyuntik vaksin, dalam menyuntik vaksin, ada yang sedang disuntik, ada yang belum, berarti protokol kesehatan pakai masker, jaga jarak, cuci tangan itu masih terus berlangsung sepanjang penyuntikan di 2021,” kata dia.

Berita terkait

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

2 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

4 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

4 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

6 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

6 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya