Ridwan Kamil Perpanjang Lagi PSBB Proporsional Bodebek

Selasa, 27 Oktober 2020 16:35 WIB

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memastikan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi (Bodebek) akan diperpanjang selama 14 hari mulai Rabu, 29 April 2020.

TEMPO.CO, Bandung -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menandatangani Surat Keputusan Gubernur yang memperpanjang penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Proporsional untuk zona Bodebek.

“PSBB secara proporsional disesuaikan dengan kewaspadaan daerah di tingkat kecamatan, desa, dan kelurahan dalam bentuk Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM),” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad, dikutip dari rilis, Selasa, 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Bertemu Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil: 100 Persen Tidak Bicara Politik

Ridwan Kamil menandatangani Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.700-Hukham/2020 tentang perpanjangan ke tujuh PSBB Proporsional untuk wilayah Bodebek tersebut tanggal 26 Oktober 2020. PSBB Proporsional untuk wilayah Bodebek, untuk perpanjangan ke enam, berakhir hari ini, Senin, 27 Oktober 2020.

Lewat Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat tersebut, Ridwan Kamil memutuskan perpanjangan ketujuh PSBB Proporsional wilayah Bodebek berlaku hingga 25 November 2020. Salah satu pertimbangan perpanjangan tersebut adalah keputusan DKI yang memperpanjang PSBB Transisi hingga 8 November 2020.

Advertising
Advertising

Daud mengatakan pertimbangan lainnya adalah penambahan kasus Covid-19 di wilayah Bodebek. Data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) mencatat pada Selasa, 27 Oktober 2020, hingga pukul 09.00 WIB terjadi penambahan kasus positif Covid-19 dalam tujuh hari terakhir menembus 2.591 orang. “Penambahan kasus di Jabar didominasi di wilayah Bodebek dalam sepekan terakhir ini,” kata dia.

Daud mengatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga menerbitkan Keputusan Gubernur Nomor 443/Kep.699-Hukham/2020 berisi perpanjangan keempat pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di daerah di luar zona Bodebek. Perpanjangan penerapan AKB ini berlaku hingga 22 November 2020.<!--more-->

Penerapan AKB mensyaratkan penerapan protokol kesehatan yang ketat. “Kalau protokol kesehatan diterapkan dengan ketat, kami yakin pengendalian Covid-19 dan pemulihan ekonomi di Jabar dapat berjalan bersamaan,” kata Daud.

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Kota Depok menjadi satu-satunya zona merah di Jawa Barat. “Zona merah kita tinggal satu. Sempat tujuh, lima, tiga, dan dua minggu lalu yaitu Kabupaten Bekasi dan Cirebon, sekarang tinggal satu yaitu Kota Depok,” kata dia, dalam konferensi pers di Bandung, Senin, 26 Oktober 2020.

Penyebab Kota Depok kembali menjadi zona merah, diantaranya peningkatan kasus akibat sebaran sejumlah klaster Covid-19. “Jadi Kota Depok kembali merah karena pergerakan, dan klaster rumah dan perkantoran itu ternyata masih meningkat,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengklaim, secara umum kondisi pandemi Covid-19 di Jawa Barat membaik. “Banyak perkembangan yang membaik, tapi ada yang masih situasinya belum baik,” kata dia.

Sejumlah indikator menunjukkan perbaikan. Diantaranya angka reproduksi Covid-19 (RT) di Jawa Barat sudah di bawah 1. “Angka reproduksi kita sudah turun di bawah 1, di angka 0,98,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Barat juga trennya menurun, berada di angka 56 persen. “Ada kenaikan kematian sedikit, dari 1,9 persen menjadi 2 persen. Jumlah tes sudah melebihi tes WHO secara total, tes PCR kita ada di 526 ribu, berarti sudah lewat dari 1 persen jumlah penduduk,” kata dia.

Ia mengatakan penegakan disiplin penerapan protokol kesehatan masih terus digenjot. “Kita terus tegakkan penegakan aturannya. Ada 32,8 ribu pelanggaran total sampai sekarang, di mana 30 ribunya adalah pelanggaran individu,” kata dia.

Ia mengakui ada satu indikator yang masih jauh dari ideal. “Yang kurang baik adalah jumlah persentase positivity rate, orang yang positif setiap 100 persen pengetesan PCR, masih tinggi di 17 persen. Idealnya harus di 5 persen,” kata dia.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

3 hari lalu

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

Doli menyebut istri Ridwan Kamil itu belum tentu maju Pilwalkot Bandung dan melepas statusnya sebagai calon anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

4 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

8 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

8 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Daftar Kandidat yang Digadang Jadi Cagub DKI Jakarta, Jateng, dan Jatim di Pilkada 2024

9 hari lalu

Daftar Kandidat yang Digadang Jadi Cagub DKI Jakarta, Jateng, dan Jatim di Pilkada 2024

Sejumlah tokoh digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur untuk Pilkada 2024

Baca Selengkapnya