BMKG Sebut Kabut di Jakarta Tadi Pagi Bukan karena Polusi

Reporter

Adam Prireza

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 6 November 2020 14:20 WIB

Ilustrasi kabut. AP/Matt Rourke

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub Bidang Informasi Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, Suradi, mengatakan kabut yang menyelimuti wilayah Jakarta pagi tadi, Jumat, 6 November 2020, bukan semata-mata polusi.

Menurut dia, kabut tersebut merupakan lapisan inversi udara. “Kabut tadi pagi bukan karena polusi, tetapi kabut inversi udara yang mengandung akumulasi partikel polutan lebih tinggi,” ujar dia lewat pesan pendek.

Suradi menjelaskan, pada hari-hari tertentu di musim hujan dapat terjadi kabut karena uap air dekat permukaan tertahan oleh lapisan inversi. Adapun lapisan inversi merupakan lapisan atmosfer yang bagian atasnya lebih panas ketimbang bagian bawah.

Alhasil, uap air pun tertahan di bagian bawah tersebut. “Uap air yang tertahan kemudian mengalami pengembunan sehingga menjadi titik-titik air atau embun,” kata Suradi.

Menurut Suradi, karakterisrik polutan di atmosfir pada malam hari di Jakarta umumnya bergerak ke lapisan bawah lantaran kondisi udara yang mendingin dan lebih berat. Ketika ada inversi, kata Suradi, polutan terakumulasi lebih banyak dekat permukaan. “Sehingga terekam di alat BMKG konsentrasinya meningkat,” ucap dia.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Suradi mengatakan kalau kabut udara yang terjadi pagi tadi bersifat basah, berbeda dengan kabut polusi yang kering. Hal itu terlihat ketika seiring matahari bersinar, kabut tersebut menghilang sehingga pada pukul 08.00 WIB tadi kualitas udara nampak membaik.

Tetapi, kata Suradi, konsentrasi polusi udara pagi ini memang tercatat tinggi sebagai dampak dari adanya lapisan inversi yang tebal itu. Data BMKG sejak semalam menyebutkan konsentrasi debu polutan PM 10 lebih dari 150 ug/m3. Udara dinyatakan sehat jika tak melebihi ambang batas tersebut.

Pada pagi hari ini, mulai pukul 06.00-07.00 WIB, konsentrasi PM 10 melonjak hingga 218 ug/m3. Konsentrasi tersebut lantas mulai turun hingga tercatat 50 ug/m3 pada pukul 12.00 WIB tadi.

Berita terkait

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

2 jam lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

9 jam lalu

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

BMKG mengingatkan dunia pelayaran, termasuk pengelola kapal nelayan dan kapal ferry, untuk memperhatikan peringatan dini gelombang 2,5 meter.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

13 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

14 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

15 jam lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

16 jam lalu

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

1 hari lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

1 hari lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya