Dinas Tenaga Kerja DKI Sepakati 2 Kebijakan UMP Asimetris 2021

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 12 November 2020 21:16 WIB

Ilustrasi buruh. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta bersama dewan pengupahan menyepakati dua kebijakan dalam penentuan upah minimum provinsi atau UMP tahun 2021 yang bersifat asimetris.

Anggota Dewan Pengupahan Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) DKI Jakarta Dedi Hartono, mengatakan kesepakatan pertama kenaikan upah mengacu pada hasil kajian pertumbuhan ekonomi dari Badan Pusat Statik.

Tiga sektor usaha yang dianggap tumbuh oleh BPS, yakni sektor kesehatan, telekomunikasi dan pendidikan. "Perusahaan yang bergerak di ketiga sektor itu yang kami anggap mampu menaikkan upah tahun depan," kata Dedi saat dihubungi, Rabu, 11 November 2020.

Sedangkan kesepakatan yang kedua adalah sektor yang boleh tidak mengajukan kenaikan upah. Mengacu Peraturan Gubernur nomor 103 tentang upah minimum provinsi tahun 2021, Pemerintah DKI membolehkan sektor usaha yang terdampak pandemi Covid-19 untuk tidak menaikkan upah tahun depan.

"Syarat perusahaan yang boleh tidak menaikkan upah bukan perusahaan yang masuk upah sektoral," ucapnya. "Jadi yang sektoral tidak boleh mengajukan."

Advertising
Advertising

Dedi menuturkan pemerintah menetapkan 11 kategori perusahaan sektoral dan terdapat 80 sub sektoralnya. Sejumlah perusahaan yang masuk kategori sektoral adalah perusahaan logam, mesin, telekomunikasi, elektronik, farmasi dan Kesehatan, perbankan, hingga otomotif.

Perusahaan yang masuk kategori sektoral, kata dia, menggaji pegawainya jauh lebih tinggi dari perusahaan di luarnya. "Kami juga akan membahas lebih khusus lagi terkait upah minimum sektoral. Sebab upah sektoral dihapus dalam Undang-undang Cipta Kerja."

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

2 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

10 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

5 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

5 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

6 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

15 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

15 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya