Epidemiolog: Pemerintah Tak Bisa Antisipasi Kerumunan Pendukung Rizieq Shihab

Reporter

Imam Hamdi

Minggu, 15 November 2020 10:58 WIB

Massa memadati kawasan Petamburan, Jakarta Pusat untuk mengikuti acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh Front Pembela Islam (FPI), Sabtu petang, 14 November 2020. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono menilai pemerintah pusat dan daerah tampak tidak bisa berbuat banyak mengantisipasi kerumunan orang sejak pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab pulang ke tanah air pada Selasa, 10 November 2020. "Sejak kepulangan Rizieq sampai kegiatan malam ini pemerintah tidak bisa mencegah terjadinya kerumunan orang," kata Pandu, Sabtu, 14 November 2020.

Pemerintah mempunyai undang-undang soal karantina dan turunannya, yang melarang tindakan yang berpotensi menghambat penanggulangan wabah. Berdasarkan regulasi itu, ujar Pandu, warga yang menghambat penanggulangan wabah bisa dijatuhi hukuman.

Ia menuturkan kerumunan orang dalam satu lokasi tanpa mematuhi protokol 3M, yakni mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker berpotensi terjadi penularan Covid-19. Kerumunan massa dalam kegiatan Maulid Nabi yang digelar FPI juga berpotensi meningkatkan kasus penularan Covid-19 di Ibu Kota.

"Setiap kerumunan pasti ada potensi peningkatan kasus. Jadi harus siap jika nanti kasus Covid-19 naik," ujar Pandu.

Rizieq mengimbau para pengikutnya yang mau mengikuti pengajiannya tetap waspada terhadap penularan Covid-19. "Dalam keadaan wabah seperti sekarang pandai-pandai jaga kesehatan," kata Rizieq dalam pidatonya saat Maulid Nabi Muhammad di Markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 14 November 2020.

Advertising
Advertising

Sebelum penyelenggaraan Maulid Nabi, Rizieq lebih dahulu menggelar akad nikah anaknya di lokasi yang sama. Puluhan ribu orang memadati Jalan Petamburan hingga K.S. Tubun.

Rizieq mengatakan panitia ingin memberi jarak antara jamaah yang datang ke acara Maulid. Namun, rencana itu sulit direalisasikan karena antusiasme masyarakat yang datang. "Kami inginnya duduk semeter-semeter. (Tapi) Saya saja sulit."

Menurut dia, kedatangan puluhan ribu pendukungnya adalah bentu antusias umat. “Semoga Allah angkat wabah Corona."

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

9 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

10 hari lalu

Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

Bambang Widjojanto tim hukum Anies-Muhaimin beri respons banjir amicus curiae ke MK dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

4 Poin Amicus Curiae Rizieq Shihab Cs ke Mahkamah Konstitusi

10 hari lalu

4 Poin Amicus Curiae Rizieq Shihab Cs ke Mahkamah Konstitusi

Rizieq Shihab Cs mengajukan Amicus Curiae terkait sidang sengketa Pilpres 2024 ke MK. Berikut empat poin isinya.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

11 hari lalu

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.

Baca Selengkapnya