Kliennya Buron Kasus Penyerobotan Tanah, Haris Azhar Ungkap Keganjilan

Jumat, 20 November 2020 04:53 WIB

Haris Azhar. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kantor Hukum Lokataru Haris Azhar membantah tudingan kliennya Benny Tabalujan tersangkut penyerobotan tanah milik Abdul Halim di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Dalam perkara yang sudah sampai ke pengadilan itu Benny disebut menyerobot tanah Halim seluas 2 hektare.

Haris Azhar menjelaskan asal-usul perkara yang membuat kliennya itu menjadi buron Polda Metro Jaya. Menurut Haris, justru Abdul Halim yang menyerobot tanah kliennya.

"Dia ngaku punya girik di atas tanah klien saya. Padahal klien saya tanahnya 7 hektare. Lah, giriknya Halim cuma 5 hektare," ujar Haris Azhar saat dihubungi Tempo, Kamis, 19 November 2020.

Namun Halim menuding Benny menyerobot tanahnya seluas 2 hektar. Melalui kuasa hukumnya Hendra, Halim melaporkan Benny ke Polda Metro Jaya.

Setelah diproses dan melalui berbagai tahap penyelidikan, polisi menetapkan Benny Tabalujan serta mantan juru ukur BPN Paryoto dan Achmad Djufri sebagai tersangka.

Kasus itu kemudian dilimpahkan polisi ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Namun, Benny sama sekali belum pernah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya karena berada di Australia hingga ditetapkan sebagai tersangka dan buron.

Advertising
Advertising

Di tengah sengketa tanah itu, Halim mengajukan pengukuran ulang tanahnya yang berada di samping tanah Benny ke BPN. Dari hasil pengukuran ulang itu luas tanah Halim bertambah, dari yang awalnya tercatat di girik 5 hektare, menjadi 7 hektare. Halim pun semakin yakin Benny mencaplok tanahnya.

Di tengah proses sengketa itu pula, BPN mengeluarkan sertifikat hak milik tanah yang baru untuk Halim. Hal ini yang menurut Haris ganjil, karena sertifikat tanah keluar sehari setelah pengukuran.

"SHM keluar di saat obyek tanah sedang diperkarakan di Pengadilan kan tidak boleh," ujar Haris.

Soal tudingan status kliennya yang buron, Haris tak membantahnya. Namun, ia mengatakan kliennya memiliki niat untuk pulang ke Indonesia dan mengikuti proses hukum yang berlaku.

"Tapi enggak bisa, karena Australia tidak izinkan orang masuk dan keluar karena Covid-19. Bukan tidak mau," kata Haris Azhar.

Baca juga: Haris Azhar Jadi Kuasa Hukum Buron Kasus Penyerobotan Tanah di Cakung

Saat ini kasus penyerobotan tanah itu masih bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan dua terdakwa Paryoto dan Achmad Djufri. Dalam sidang pembacaan tuntutan hari ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut keduanya 1 tahun 6 bulan penjara.

Berita terkait

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

8 jam lalu

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.

Baca Selengkapnya

Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

17 jam lalu

Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

Uang pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Jakarta Timur diduga dibawa kabur kontraktor sebesar Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

1 hari lalu

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

Pembangunan Masjid Albarkah di Cakung, Jakarta Timur mangkrak setelah uang pembangunan diduga dibawa kabur kontraktor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

4 hari lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

4 hari lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

4 hari lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian Syariah

5 hari lalu

Syarat dan Cara Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian Syariah

Berikut ini syarat dan tata cara gadai sertifikat rumah di Pegadaian sesuai dengan prinsip syariah hingga Rp200 juta. Ketahui skema pembayarannya.

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

9 hari lalu

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

PN Jakarta Barat telah memvonis eks ART Nirina Zubir 13 tahun penjara dalam perkara mafia tanah

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

9 hari lalu

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

Wawancara eksklusif Tempo dengan Nirina Zubir seputar kasus dugaan mafia tanah yang melibatkan bekas ART ibunya

Baca Selengkapnya

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

11 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya