Sertijab Kapolda Metro Jaya, Nana Sudjana yang Dicopot Setelah Rizieq Pulang

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 20 November 2020 08:25 WIB

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (tengah) didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus dan Dirresnarkoba Kombes Pol Mukti Juharsa menggelar konferensi pers terkait terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 19 Oktober 2020. Cai Changpan alias Cai Ji Fan ditemukan dalam kondisi tewas karena gantung diri. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini jabatan Kepala Polda Metro Jaya bakal diserahterimakan dari Inspektur Jenderal Nana Sudjana kepada Irjen Fadil Imran.

Nana Sudjana dicopot oleh Kapolri karena terjadi kerumunan di acara akad nikah putri Rizieq Shihab sekaligus pengajian akbar di Petamburan, Jakarta Pusat pada Sabtu pekan lalu.

Nana Sudjana kemarin masih melakukan kegiatan di Tangerang. Dalam acara tersebut, Nana mengatakan pamit dari Polda Metro Jaya.

"Ini bisa dikatakan, ya mungkin sekalian pamitan ini," kata Nana di lokasi acara seperti dikutip Tempo dari laman milik Polda Metro Jaya, PMJNews, Kamis, 19 November 2020.

Nana mengatakan hari ini akan melaksanakan serah terima jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya. Ia kemudian akan bertugas sebagai Koordinator Staf Ahli Kapolri di Mabes Polri.

Advertising
Advertising

Nana mengatakan, rotasi adalah hal biasa di tubuh Polri. "Saya rasa ini suatu hal yang biasa dalam hal kita berdinas, sama dengan TNI gitu kan, saya rasa di Pemda juga demikian. Jadi mutasi adalah suatu hal biasa," ujar Nana.

Nana Sudjana ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya pada Desember 2019. Ia menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono yang saat itu ditunjuk sebagai Wakil Kepala Polri.

Karier Nana Sudjana di Polda Metro Jaya sebenarnya sudah ia rintis sejak berpangkat ajun komisaris hingga ajun komisaris besar polisi.

Kariernya lebih banyak di bidang intelijen. Ia menjadi Kepala Unit dan Kepala Satuan Intel Polres Jakarta Barat.

Nana juga pernah menjadi Kapolsek Taman Sari, Jakarta Barat. Kemudian ia mengikuti Sespim, lalu ke Mabes Polri dan mendapat pangkat AKBP di Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya.

Nana juga tercatat pernah menjadi Kapolres Solo pada 2010. Lulusan Akademi Kepolisian 1988 ini menjabat saat Joko Widodo atau Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo.

Karena itu Indonesia Police Watch sempat menyebut Nana adalah 'Geng Solo'.

<!--more-->

Karier Nana terus melesat. Sebelum menjadi Kapolda Metro Jaya, ia sempat menjadi pimpinan di tiga kepolisian daerah.

Pada 2015, Nana menjadi Wakil Kepala Polda Jambi. Ia kemudian kembali ke Jawa setahun kemudian sebagai Wakapolda Jawa Barat. Pada 2019, Nana diangkat jadi Kapolda Nusa Tenggara Barat.

Kariernya makin moncer setelah ditarik menjadi Kapolda Metro Jaya. Ia saat itu berjanji akan mengawal kasus penyiraman Novel Baswedan. "Saya akan kawal kasus ini," kata Nana pada Selasa 7 Januari 2020.

Polisi kemudian menangkap dua anggota Polri yang disebut sebagai pelaku penyiraman Novel Baswedan. Keduanya sudah divonis bersalah. Namun banyak pihak tak puas dengan pengungkapan kasus ini.

Nana Sudjana kembali menjadi sorotan saat Jakarta dikepung demo massa menolak omnibus law UU Cipta Kerja pada Oktober lalu. Pada 8 Oktober, demo berujung rusuh. Pembakaran halte Transjakarta terjadi di beberapa wilayah. Polisi hingga kini dianggap tak mampu mengungkap siapa dalang pembakaran ini.

<!--more-->

Pada 10 November 2020, Rizieq Shihab pulang ke Jakarta. Para pendukungnya yang menjemput di Bandara Soekarno-Hatta membeludak. Bahkan hingga melumpuhkan jalan tol Bandara dan membuat ratusan orang terpaksa ketinggalan pesawat.

Kerumunan Rizieq Shihab kembali terulang pada Sabtu pekan lalu. Ribuan orang memenuhi kawasan Jalan KS Tubun, Jakarta Pusat untuk menghadiri acara pengajian akbar yang diawali akad nikah putri Rizieq Shihab.

Kontan acara ini menimbulkan banyak protes dari berbagai pihak karena dianggap melanggar protokol kesehatan. Karier Nana sebagai Kapolda Metro Jaya akhirnya berhenti setelah Kapolri mengeluarkan telegram yang isinya pencopotan Nana. Juru bicara Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan pencopotan Nana dan Kapolda Jawa Barat Rudy Sufahriadi karena dianggap tidak mampu melaksanakan perintah Kapolri dalam menegakkan protokol kesehatan.

Ketua Presidium IPW Neta S. Pane mengatakan pencopotan itu membuat karier Nana yang digadang-gadang akan menjadi calon Kapolri bakal semakin berat.

"Kecuali Jokowi nekat meminta Nana dijadikan bintang tiga pada Desember mendatang karena pensiunnya Sestama Lemhanas dan Kepala BNN, dan Nana dimutasikan ke sana," ujar Neta, Selasa, 17 November 2020.

Berita terkait

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

13 hari lalu

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

Massa pengunjuk rasa sengketa Pilpres 2024 di area Patung Kuda Arjuna Wiwaha telah membubarkan diri pada pukul 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

17 hari lalu

Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

Bambang Widjojanto tim hukum Anies-Muhaimin beri respons banjir amicus curiae ke MK dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

4 Poin Amicus Curiae Rizieq Shihab Cs ke Mahkamah Konstitusi

18 hari lalu

4 Poin Amicus Curiae Rizieq Shihab Cs ke Mahkamah Konstitusi

Rizieq Shihab Cs mengajukan Amicus Curiae terkait sidang sengketa Pilpres 2024 ke MK. Berikut empat poin isinya.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

18 hari lalu

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

19 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Operasi Ketupat Jaya, Kapolda Metro Jaya Kerahkan 4.105 Personel Gabungan untuk Pengamanan Lebaran di 1.036 Lokasi

35 hari lalu

Operasi Ketupat Jaya, Kapolda Metro Jaya Kerahkan 4.105 Personel Gabungan untuk Pengamanan Lebaran di 1.036 Lokasi

Dalam Operasi Ketupat Jaya, Kapolda Metro Jaya mengedepankan pendekatan pre-emtif dan preventif dalam pengamanan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

BPBD Sebut 158 Ribu Jiwa Terdampak Banjir di Semarang, Pj Gubernur Jawa Tengah Bakal Lakukan Ini

51 hari lalu

BPBD Sebut 158 Ribu Jiwa Terdampak Banjir di Semarang, Pj Gubernur Jawa Tengah Bakal Lakukan Ini

Sebanyak 17 kelurahan di Kota Semarang, Jawa Tengah, masih terendam banjir. BPBD menyebut 158 ribu jiwa terdampak banjir.

Baca Selengkapnya

Sidang Praperadilan MAKI Minta Firli Bahuri Ditahan Ditunda Pekan Depan, Ini Alasannya

53 hari lalu

Sidang Praperadilan MAKI Minta Firli Bahuri Ditahan Ditunda Pekan Depan, Ini Alasannya

MAKI mendaftarkan gugatan praperadilan karena penyidik Krimsus Polda Metro Jaya belum juga menahan Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Firli Bahuri Tak Kunjung Ditahan, Direskrimsus Polda Metro Jaya Bungkam

2 Maret 2024

Firli Bahuri Tak Kunjung Ditahan, Direskrimsus Polda Metro Jaya Bungkam

Meski berulang kali mangkir pemanggilan pemeriksaan, bekas Ketua KPK Firli Bahuri belum ditahan.

Baca Selengkapnya

ICW, Abraham Samad, dkk akan Surati Kapolri Hari Ini, Minta Firli Bahuri Ditahan

1 Maret 2024

ICW, Abraham Samad, dkk akan Surati Kapolri Hari Ini, Minta Firli Bahuri Ditahan

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menilai penanganan kasus bekas Ketua KPK Firli Bahuri oleh Polda Metro Jaya lambat.

Baca Selengkapnya