Epidemiolog: Pernyataan Pemerintah DKI Belum Ada Klaster Maulid Politis

Reporter

Imam Hamdi

Kamis, 26 November 2020 13:35 WIB

Massa memadati kawasan Petamburan, Jakarta Pusat untuk mengikuti acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh Front Pembela Islam (FPI), Sabtu petang, 14 November 2020. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono berpendapat bahwa pernyataan pemerintah DKI tentang belum atau telah terjadi klaster akibat kegiatan yang dihadiri pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab di Petamburan dan Tebet, perlu dibuktikan dengan pelacakan maksimal melalui tes swab. "Informasi yang disampaikan pemerintah baik pusat maupun daerah soal Covid-19 saya lihat politis,” kata Tri saat dihubungi, Kamis, 26 November 2020.

Saat ini, kata dia, seharusnya pemerintah berfokus pada pelacakan dan isolasi jika ditemukan kasus. Namun, pelacakan baru bisa dilakukan setelah ditemukan kasus.

Penemuan kasus bisa cepat dilakukan jika pemerintah DKI maksimal menganalisis temuan dan melacaknya. "Dari pelacakan kontak akan terlihat urutan penularannya."

Pernyataan Tri disampaikan sehubungan dengan Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari yang mengatakan belum menemukan kasus positif Covid-19 dari kegiatan akad nikah putri Rizieq Shihab sekaligus Maulid Nabi di Markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, dua pekan lalu.

Erizon mengakui pemerintah DKI belum melakukan pelacakan (tracing) karena belum menemukan laporan kasus positif dari kegiatan itu. "Belum ada laporan positif dari kegiatan tersebut. Bagaimana mau tracing?" kata Erizon melalui pesan singkatnya, Rabu, 25 November 2020.

Erizon membantah informasi yang beredar bahwa telah terjadi klaster penularan Covid-19 dari kegiatan Maulid Nabi di Petamburan. Menurut dia, informasi yang beredar belum bisa dipertanggungjawabkan karena belum ditemukan kasus positif dari kegiatan itu.

Advertising
Advertising

"Emang sudah ada kluster di Petamburan? Epidemiolog UI saja bilang sampai saat ini tidak ada kluster itu."

Erizon meminta masyarakat tidak berasumsi terkait adanya klaster baru di Ibu Kota, akibat kegiatan Maulid Nabi kemarin. Sebab, kata dia, penambahan kasus saat ini tidak ada yang terindikasi berasal dari kerumunan tersebut. "Tracing kami berawal dari temuan kasus."

Akan halnya Tri mengatakan setiap kerumunan pasti berpotensi penularan Covid-19. Namun, pemerintah memang tidak bisa langsung menyatakan bahwa telah terjadi klaster dari kegiatan yang dihadiri Rizieq Shihab di Tebet dan Petamburan dengan hanya berbekal rapid test.

"Belum tentu juga yang diperiksa reaktif karena kontak di sana. Selama ini masih rapid test belum swab." Sehingga memang belum membuktikan.

Berita terkait

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

15 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

16 hari lalu

Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

Bambang Widjojanto tim hukum Anies-Muhaimin beri respons banjir amicus curiae ke MK dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

4 Poin Amicus Curiae Rizieq Shihab Cs ke Mahkamah Konstitusi

16 hari lalu

4 Poin Amicus Curiae Rizieq Shihab Cs ke Mahkamah Konstitusi

Rizieq Shihab Cs mengajukan Amicus Curiae terkait sidang sengketa Pilpres 2024 ke MK. Berikut empat poin isinya.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

17 hari lalu

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

17 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

29 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Siapkan Rp 171 Miliar untuk Bantuan KJMU 2024

50 hari lalu

Pemerintah DKI Siapkan Rp 171 Miliar untuk Bantuan KJMU 2024

Pemprov DKI Jakarta, melalui BPKD menyebutkan, anggaran sebesar Rp 171 miliar telah disiapkan untuk KJMU pada tahap I tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan DPRD Minta Pemprov DKI Evaluasi Anggaran KJMU

50 hari lalu

Alasan DPRD Minta Pemprov DKI Evaluasi Anggaran KJMU

Anggaran KJMU tahun ini menurun dari awalnya 19 ribu penerima manfaat menjadi tinggal 7 ribu penerima.

Baca Selengkapnya

Profil Habib Hasan bin Ja'far Assegaf yang Meninggal Usai Salat Dhuha

52 hari lalu

Profil Habib Hasan bin Ja'far Assegaf yang Meninggal Usai Salat Dhuha

Habib Hasan bin Ja'far Assegaf disebut lahir dan dibesarkan di keluarga ulama Betawi, namun ia memiliki gen Arab yang berasal dari kedua oarang tuanya

Baca Selengkapnya