Sepekan, Polres Jakarta Selatan Ungkap 21 Kasus Narkoba dengan 27 Tersangka

Reporter

Antara

Kamis, 26 November 2020 23:46 WIB

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sepekan Satnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap sebanyak 21 kasus perkara tindak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayahnya.

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Wadi Sa'bani mengatakan dari 21 perkara atau laporan polisi tersebut terdapat 27 tersangka yang ditangkap petugas.

Baca Juga: Polisi Pindahkan Selebgram Millen Cyrus ke Sel Khusus

"Selama rentang waktu satu minggu yakni tanggal 19 sampai dengan 26 November 2020, Satnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap 21 laporan tindak pidana narkoba dengan pelaku berjumlah 27 orang yang kita amankan," kata Kompol Wadi.

Dalam pengungkapan tersebut, petugas juga menyita barang bukti berupa sabu seberat 177,73 gram, tembakau sintetis atau gorila seberat 2,8 kg (2.800 gram), dan ganja seberat 149,13 gram.

Wadi mengatakan ada hal-hal yang perlu diwaspadai oleh masyarakat terkait tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba saat ini, terutama terkait modus-modus pelaku memperdagangkan barang terlarang tersebut.

Setidaknya ada tiga modus yang kerap digunakan oleh para pelaku pengedar gelap narkoba yang diungkap oleh petugas.

Modus pertama, kata Kompol Wadi, peredaran narkoba jenis sabu, pelaku menggunakan modus 'cash on delivery' (COD) yakni pembayaran setelah barang diterima."Dengan modus COD ini pembeli dan penjual bisa bertemu di satu titik, misalnya di tempat parkiran, lalu melakukan transaksi," katanya.

Modus selanjutnya, yakni disebut dengan sistem tempel di mana antara penjual dan pembeli tidak saling bertemu. Keduanya bertransaksi lewat sosial media atau jaringan komunikasi. Pembeli melakukan pemesanan mentransfer uang pembelian kepada penjual.<!--more-->

"Modus ini, antara pelaku akan mengirimkan barang ke lokasi yang sudah disepakati, tanpa bertemu dengan pembeli," katanya.

Pelaku yang menggunakan modus ini ditangkap di wilayah Lenteng Agung perbatasan Jakarta Selatan dengan Depok pada Selasa, 24 November 2020.

Petugas mendapatkan barang bukti sabu dari tangan pelaku seberat 180 gram dan ganja seberat 146 gram. "Dari transasi ini si penjual bisa dapat untung per gramnya Rp 200 ribu," kata Wadi.

Selanjutnya, modus ketiga, yakni pelaku menjual ganja sintetis dalam bentuk paket hemat, per paket berisi ganja sintetis yang sudah diracik dengan tembakau seberat 5 gram.

Pelaku membeli ganja sintetis dalam bungkus kopi senilai Rp 10 juta. Ganja tersebut lalu diracik, dicampur dengan tembakau biasa, lalu diberi pewarna.

Harga per paket ganja campuran ini Rp 250 ribu per 5 gram. Dengan jual paket tersebut pelaku bisa dapat keuntungan Rp 27 juta.

"Ini modus-modus penjualan narkoba yang perlu kita waspadai, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak sekali-sekali menggunakan nakroba, mari sama-sama kita bebaskan Jakarta ini dari narkoba," kata Kompol Wadi.

Ke 26 pelaku tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba tersebut dijerat pasal berlapis yakni Pasal 114 ayat (1) dan Pasal 112 (ayat) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkoba dengan ancaman hukuman maskimal 20 tahun penjara.

Berita terkait

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

15 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

17 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

18 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

19 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

1 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya