Sekolah Tatap Muka, Epidemiolog Sarankan DKI Jakarta Tunggu Sampai Zona Hijau

Jumat, 27 November 2020 10:42 WIB

Ilustrasi bersekolah dengan menggunakan masker. (Xinhua/Kaikeo Saiyasane)

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menyarankan Pemerintah DKI tidak membuka sekolah tatap muka pada awal tahun depan. "Jakarta belum zona hijau. Sekolah yang dibuka harus di zona hijau," kata Tri saat dihubungi, Kamis, 26 November 2020.

Ia menuturkan Pemerintah DKI Jakarta bakal menghadapi risiko lebih tinggi jika sekolah dibuka saat pagebluk belum bisa dikendalikan. Pembukaan sekolah berisiko membuat guru hingga murid terpapar Covid-19. "Kalau zona orange pun, saya sarankan jangan dibuka. Lebih baik bersabar dan perbanyak tes dan isolasi temuan kasus."

Baca Juga: Alasan Pemerintah DKI Belum Putuskan Buka Sekolah Tatap Muka

Tri berharap pemerintah memikirkan dengan matang rencana pembukaan sekolah tahun depan. Menurut dia, sejauh ini sarana dan prasarana di Ibu Kota lebih baik untuk menggelar pembelajaran jarak jauh. "Pemerintah juga sudah menyiapkan jaringan internet. Lebih baik manfaatkan itu untuk sementara sampai DKI masuk zona hijau," ujarnya.

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Jakarta Rita Hastuti mengatakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah meminta seluruh sekolah bersiap untuk menggelar pembelajaran tatap muka mulai tahun depan. Sekolah diminta untuk mempersiapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Advertising
Advertising

"Dinas Pendidikan meminta sekolah supaya menyiapkan diri (belajar tatap muka)," kata Rita melalui pesan singkat, Rabu, 25 November 2020.

Rita mengatakan sekolah masih menunggu edaran terkait rencana pembukaan belajar tatap muka tahun depan. SMAN 8, kata dia, sudah siap membuka sekolah tahun depan dengan protokol Covid-19.

"Tapi sebelumnya kami melakukan simulasi terlebih dahulu dengan membuka dua kelas," ujarnya. Adapun jumlah seluruh rombongan belajar di SMAN 8 sebanyak 28 kelas.

Selain itu, sekolah juga hanya membuka 50 persen dari kapasitas setiap kelas. Setiap kelas dalam keadaan normal terdapat 40 siswa. "Untuk memastikan jaga jarak bisa diterapkan, maka yang masuk sekolah setengahnya dulu atau 20 siswa maksimal. Tahap awal simulasi yang dibuka hanya dua kelas."

Sebagian siswa yang lainnya, kata dia, akan tetap belajar di rumah. Sekolah hanya akan memberikan kesempatan siswa belajar tatap muka jika diizinkan orang tua. "Kalau belum diizinkan maka tetap belajar di rumah," ujarnya.



Berita terkait

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

3 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

4 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

6 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

9 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

10 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

11 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

12 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

14 hari lalu

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.

Baca Selengkapnya