Wali Kota Depok Mohammad Idris memberikan keterangan setelah ia dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau RSUD Depok, di Sawangan, Selasa, 15 September 2020. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan kemenangan calon petahana Mohammad Idris di Pilkada Depok 2020 sudah diprediksi sebelumnya. Sebab, Depok adalah salah satu basis PKS, partai pengusung pason Mohammad Idris Abdul Shomad- Imam Budi Hartono.
"Tak aneh dan tak heran jika Depok dipegang dan dikuasai oleh PKS. Karena yang maju incumbent dan Depok sejak lama menjadi basis bagi PKS," kata Ujang melalui pesan singkatnya, Kamis, 10 Desember 2020.
Menurut Ujang, masa depan Depok bakal sama seperti saat dipegang PKS selama 15 tahun ini. Pembangunan dan pengembangan Depok tidak bakal banyak kemajuan. "Tak akan banyak terobosan. Bahkan mantan walikota Depok Nur Mahmudi dari PKS dijadikan tersangka oleh polisi pada tahun lalu," ujarnya.
Hasil hitung cepat atau quick count Pilkada Depok 2020 pasangan nomor urut 2 Idris-Imam mengungguli pasangan nomor 1 Pradi Supriatna-Afifah.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) melalui laman https://pilkada2020.kpu.go.id yang diakses pada Kamis 10 Desember 2020, pasangan Idris-Imam unggul pada Pilkada Depok 2020. Mohammad Idris unggul sementara dengan 56,1 persen suara daripada rivalnya Pradi-Afifah dengan 43,9 persen.
Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain
1 hari lalu
Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?