Ketum PA 212 Sebut Pembubaran Aksi 1812 Berlebihan

Sabtu, 19 Desember 2020 16:46 WIB

Massa Aksi 1812 memarahi polisi yang membubarkan mereka saat akan berorasi di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Jumat siang, 18 Desember 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Persaudaraan Alumni atau PA 212 menyebut tindakan polisi yang membubarkan massa demonstrasi 1812 pada Jumat, 18 Desember 2020 berlebihan. Menurut dia, pembubaran yang dilakukan oleh polisi tanpa alasan yang jelas.

“Prosedur sudah kami jalani, dari surat pemberitahuan sampai korlap (koordinator lapangan) tanda tangan pernyataan siap bertanggung jawab,” tutur dia lewat pesan pendek, Sabtu, 19 Desember 2020.

Baca Juga: Abdul Rosyid Sempat Akan Ditangkap di Aksi 1812, PA 212: Sudah Aman

Slamet menyatakan dalam pembubaran itu sejumlah peserta aksi 1812 ditangkap oleh polisi. Ia menduga ada polisi yang berlaku kasar terhadap para pendemo. Ia juga mempersoalkan polisi yang menyita mobil komando dan logistik yang mereka bawa ke lokasi. “Kami mengecam dan mengutuk perlakuan tidak adil ini. Kami berduka atas matinya keadilan dan demokrasi di negeri ini,” tutur dia.

Setidaknya ada 155 peserta aksi 1812 yang ditangkap di sekitar kawasan Jabodetabek pada Jumat. Mereka ditangkap oleh polisi yang sedang melakukan penyekatan di perbatasan Jakarta. "Ada yang ditemukan membawa ganja di daerah Depok. Ada juga yang ditemukan membawa senjata tajam," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 18 Desember 2020.

Advertising
Advertising

Khusus di lokasi aksi 1812, kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, sejumlah peserta ditangkap polisi lantaran dianggap sebagai provokator dan tak mengindahkan instruksi untuk membubarkan diri dari lokasi. Seorang sopir ambulan juga ikut ditangkap karena kedapatan membawa logistik untuk pendemo. "Saya bawa logistik ini untuk siapa saja, ga cuma buat pendemo, buat bapak polisi juga saya kasih," ujar sopir ambulans di lokasi demo. "Kalau saya diamankan, saya ikut saja."

Berita terkait

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

13 jam lalu

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

Dirlantas Polda Metro Jaya mengumumkan bahwa mulai sekarang, surat tilang akan dikirimkan melalui pesan WhatsApp (WA) dan SMS.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

1 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

2 hari lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

2 hari lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

3 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

5 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

5 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

5 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

5 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

5 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya