DPRD DKI Minta Anies Baswedan Segera Perketat PSBB, Ini Alasannya

Reporter

Imam Hamdi

Rabu, 23 Desember 2020 10:20 WIB

Ilustrasi gedung DPRD DKI Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta Mujiyono menyarankan Pemerintah DKI untuk segera menarik rem darurat memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB sebelum semua indikator penularan Covid-19 lebih kritis lagi. “Dari indikator untuk menarik rem darurat harusnya sudah bisa dilakukan,” kata politikus Demokrat itu saat dihubungi, Selasa, 22 Desember 2020.

Pemerintah DKI Jakarta mencatat tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ruang perawatan intensif (ICU) pasien Covid-19 terus melonjak sebulan terakhir. Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti menuturkan berdasarkan data per 20 Desember 2020, dari 6.663 tempat tidur isolasi, kini sudah ditempati sebanyak 5.691 pasien.

"Kapasitasnya sudah mencapai 85 persen," kata Widyastuti melalui keterangan tertulisnya, Senin, 21 Desember 2020. Total RS rujukan Covid-19 di Ibu Kota mencapai 98 rumah sakit. Begitu juga kondisi ruang ICU tempat tidurnya sudah terisi 722 dari 907 sehingga persentasinya terpakai 80 persen.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan positivity rate atau rasio positif penularan Covid-19 di Ibu Kota tidak mengalami penurunan pada tiga bulan terakhir. Bahkan rasio positif sebulan terakhir terlihat terjadi peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

Berikut adalah alasan Mujiyono menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat untuk memperketat PSBB untuk menghambat penyebaran Covid-19:

  • Angka penularan kasusnya sudah mengkhawatirkan kembali.
    “Rasio positif sudah mau menyentuh 10 persen,” ujar politikus Partai Demokrat itu.
  • Rumah sakit di Ibu Kota juga sudah mulai penuh.
    Bahkan kamar isolasi telah terisi 85 persen dan kamar perawatan intensif atau ICU sudah 80 persen.
  • Potensi penularan Covid-19 bakal semakin tinggi seiring dengan libur panjang akhir tahun.
    “Warga pasti akan tetap keluar kota.”
  • Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bisa selamanya bergantung pada penambahan fasilitas kesehatan untuk melayani pasien Covid-19.

Setiap penambahan layanan kesehatan khusus untuk Covid-19 akan mengurangi layanan untuk pasien penyakit lainnya.

Advertising
Advertising

Langkah yang paling tepat dilakukan pemerintah saat ini, kata Mujiyono, adalah mengatur pergerakan orang di Ibu Kota. “Keselamatan dan kesehatan warga adalah hukum tertinggi.”

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Transisi hingga 3 Januari mendatang. Perpanjangan pembatasan sosial masa transisi dilakukan karena kasus Covid-19 masih tinggi sekaligus langkah antisipasi lonjakan kasus akibat libur Natal dan tahun baru.

"Kami mengimbau warga tetap berkegiatan di rumah," kata Anies melalui keterangan tertulisnya. Anies Baswedan mengimbau warganya menunda berlibur keluar. Khususnya, bagi keluarga karena klaster keluarga saat ini mendominasi kasus Covid-19.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya