Soal Anggaran Janggal DPRD DKI, Kemendagri: Kesalahan Kode Rekening Saja

Reporter

Adam Prireza

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 23 Desember 2020 17:45 WIB

Ilustrasi DPRD. Dok.TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Kemendagri, Bahri, meluruskan perihal temuan anggaran untuk DPRD DKI yang sebelumnya diduga janggal senilai Rp 580 miliar. Menurut dia ada kesalahan pada penempatan kode rekening sub kegiatan.

“Mohon izin, saya sampaikan bukan janggal. Ada terdapat kesalahan kode rekening saja. Kode rekening kan sekarang baru nih, ada salah penempatan rumahnya saja. Jadi bukan janggal,” kata Bahri saat diklarifikasi oleh wartawan lewat sambungan telepon pada Rabu, 23 Desember 2020.

Bahri mengatakan penempatan beberapa anggaran, seperti belanja alat kedokteran dalam subkegiatan publikasi dan dokumentasi dewan sebesar Rp 350 miliar, yang ditempatkan pada kode rekening subkegiatan penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD keliru.

Baca juga: DPRD Perkirakan APBD DKI 2021 Selesai Dievaluasi Kemendagri Awal Tahun Depan

Hal tersebut, kata dia, akan diluruskan dalam evaluasi yang tengah disusun. “Karena berlaku sekarang kode rekening baru berdasarkan Permendagri 90,” tutur dia. “Nanti kami masukkan di evaluasi. Kan ini (evaluasi) belum keluar. Masih berproses ini.”

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD DKI Jakarta disepakati oleh legislatif dan eksekutif sebesar Rp 84,1 triliun pada Senin, 7 Desember 2020. Tiga hari setelahnya, anggaran tersebut dikirim ke Kemendagri untuk dievaluasi.

Bahri, mengatakan ada sekitar Rp 580 miliar dana janggal dalam anggaran kegiatan DPRD yang ia temukan. Berdasarkan foto temuan Kemendagri yang Tempo terima, setidaknya ada enam subkegiatan yang menjadi sorotan mereka. Anggaran tersebut dinilai tak sesuai dengan total rancangan anggaran.

Tertera bahwa besaran yang dipersoalkan itu merupakan anggaran subkegiatan Sekretariat Dewan. Misalnya, subkegiatan pembahasan rancangan peraturan daerah sebesar Rp 5,1 miliar yang diuraikan ke dalam sub rincian objek belanja pakaian sipil lengkap, belanja modal peralatan studio audio, belanja modal personal computer, serta belanja modal peralatan komputer lainnya pada Sekretariat DPRD.

Ada juga subkegiatan pembahasan KUA-PPAS senilai Rp 153 miliar yang diurai ke dalam objek belanja gaji dan tunjangan DPRD. Subkegiatan selanjutnya masih perihal pembahasan KUA-PPAS sebesar Rp 2,3 miliar yang diurai dalam objek belanja pakaian sipil harian, belanja pakaian sipil lengkap, belanja pakaian dinas harian, dan belanja pakaian sipil resmi.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta M. Taufik mengatakan temuan anggaran janggal sebesar Rp 580 miliar oleh Kemendagri merupakan kegiatan Sekretariat Dewan. Menurut dia, anggaran yang dipersoalkan tersebut tak berkaitan dengan anggota DPRD. “Ada kegiatan DPRD, ada kegiatan Kesekwanan (sekretariat). Jangan DPRD saja. Itu bukan urusan kami yang kemarin disebut-sebut. Enggak ada tuh hubungannya dengan anggota DPRD,” ujar dia di kantornya hari ini.

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

6 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

6 hari lalu

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

KPU akan mendapatkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilkada 2024 dari Kemendagri pada 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

10 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

10 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

11 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

15 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

17 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

18 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemendagri soal Pejabatnya Jadi Saksi Prabowo-Gibran di Sidang MK

27 hari lalu

Penjelasan Kemendagri soal Pejabatnya Jadi Saksi Prabowo-Gibran di Sidang MK

Pada sidang pekan lalu, Gani membantah ada mobilisisasi atau pengerahan Pj. kepala daerah untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

28 hari lalu

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

Persiapan Jakarta sebagai Kota Aglomerasi setelah disahkannya UU DKJ.

Baca Selengkapnya