Wali Kota Ungkap Sebab Kasus Covid-19 di Bekasi Tinggi
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 23 Desember 2020 17:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mencatat angka kasus Covid-19 di wilayah setempat terus naik setiap hari. Jumlahnya secara kumulatif sekarang telah mencapai 14.202, dimana kasus aktif sekarang 1.134 dengan angka kematian pasien sebanyak 227 orang.
"Kasus di Bekasi tinggi karena termasuk wilayah transmisi," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Selasa, 22 Desember 2020.
Karena wilayah transmisi itu, potensi penularan virus corona dari wilayah lain tinggi. Andai saja Kota Bekasi tidak berdekatan dengan DKI Jakarta, menurut Rahmat, jumlah kasus tidak sebanyak sekarang.
Baca juga: Wali Kota Bekasi Tidak Melarang Warganya Mudik Libur Akhir Tahun
"Kita tidak bisa larang orang dari Bekasi datang ke DKI Jakarta dan sebaliknya," kata Rahmat Effendi.
Adapun langkah pemerintah daerah yaitu menekan penularan virus dengan memperbanyak pelacakan kontak dari kasus aktif dan tes massal secara acak di masyarakat hingga lingkungan kerja. Alat yang dipakai mulai rapid antigen sampai dengan PCR.
"Fasilitas perawatan ada lima rumah sakit milik pemerintah," kata dia.
Kelimanya adalah RSUD Chasbullah Abdulmajid, tiga rumah sakit tipe D dan RSD Stadion Patriot. Adapun seluruh rumah sakit swasta juga bisa merawat pasien Covid-19. Total tempat tidur mencapai 1.589, tapi okupansinya sudah mencapai 80 persen.
Sementara itu, RSD Asrama Haji di Jalan Kemakmuran, Kecamatan Bekasi Selatan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan dibuka mulai Januari 2021 mendatang. Kapasitasnya mencapai ratusan tempat tidur.