Legislator Lebak: Saatnya Pusat dan Pemprov Banten Evaluasi Penanganan Covid-19

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 27 Desember 2020 16:31 WIB

Ilustrasi ruang isolasi Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Lebak -Anggota DPRD Lebak Provinsi Banten Musa Weliansyah meminta pemerintah daerah dan pusat mengevaluasi penanganan Covid-19, karena kasus yang terpapar atau positif Covid-19 cenderung meningkat.

"Kami berharap pemerintah daerah dan pusat lebih tegas untuk mengendalikan COVID-19 itu," kata Musa dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Lebak di Lebak, Sabtu, 26 Desember 2020.

Baca juga : Cegah Penularan Covid-19 Meluas, Lebak Optimalkan Pengawasan dari Tingkat Kecamatan

Para pelanggar peraturan daerah (Perda) hingga imbauan Maklumat Kapolri di Kabupaten Lebak saja banyak yang melanggar protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Kehidupan masyarakat tidak mengindahkan protokol kesehatan dan 3M, mereka seperti biasa tanpa kekhawatiran penularan penyebaran penyakit yang membahayakan dan mematikan itu.

Bahkan, pemerintah daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) begitu bebas masyarakat menggelar perayaan hajatan resepsi pernikahan dan tempat wisata dibuka.

Disamping itu juga interaksi masyarakat tidak dibatasi serta pasar bebas buka selama 24 jam sehingga berpotensi terjadi kerumunan.

Dengan demikian, kata Musa, jumlah kasus Covid-19 di daerah Lebak ini terus meningkat akibat ketidaktegasan pemerintah daerah dan pusat.

"Kami tidak bisa membayangkan jika pemerintah tidak menindak tegas, sehingga dikhawatirkan kasus Covid-19 meningkat, jumlah kematian pun bertambah," katanya menegaskan.

Menurut dia, pemerintah cukup besar mengucurkan dana penanganan COVID-19, namun sia-sia bila tidak melakukan tindakan tegas terhadap pelanggar protokol kesehatan.

Semestinya, ujar dia, mereka pelanggar protokol kesehatan dikenakan denda sesuai perda agar memberikan efek jera.

Karena itu, pihaknya mendesak pemerintah daerah maupun pusat agar berkelanjutan untuk mengendalikan kasus virus corona.

Sebab, jika kasus tersebut tidak dilakukan tegas kepada pelaku pelanggar protokol kesehatan maka dipastikan penyakit yang mematikan itu menjadikan ancaman.

"Kami berharap pemerintah lebih serius untuk mengendalikan Covid-19 itu," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak warga yang terpapar positif Covid-19 sampai dengan Minggu (20/12) tercatat sebanyak 644 orang, dan di antaranya 364 orang sembuh, 261 orang menjalani isolasi dan dirawat RSUD Banten serta 19 orang dilaporkan meninggal dunia.

ANTARA

Berita terkait

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

20 jam lalu

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

Projo Banten berharap program-program Prabowo-Gibran dapat berjalan dan searah dengan program kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

6 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

7 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

18 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

25 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

31 hari lalu

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.

Baca Selengkapnya

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

37 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

38 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

38 hari lalu

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.

Baca Selengkapnya