TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Wali Kota Jakarta Selatan ditutup sementara akibat sembilan staf terkonfirmasi positif COVID-19. Gedung A ditutup sementara selama tiga hari terhitung mulai 12 Januari sampai 14 Januari 2021.
"Yang ditutup khusus gedung A saja, gedung yang lainnya, blok B dan blok C tidak ditutup," kata Kepala Suku Dinas Kominfotik Jakarta Selatan, Sugiono, Selasa, 12 Januari 2021.
Sembilan pegawai yang terkonfirmasi positif COVID-19 ini adalah tujuh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan dua orang bukan ASN.
Menurut Sugiono, kebijakan menutup ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2020 Pasal 9 Ayat 2F. "Selama ditutup pelayanan kepada masyarakat tetap diselenggarakan seperti biasa dipindahkan ke sejumlah lokasi."
Sekretaris Kota pindah layanan ke Kantor Lurah Melawai, Suku Dinas Pendidikan I pindah ke SMKN 28 Jakarta dan Sudin Pendidikan II dipindahkan ke SMP 12 Jakarta.
Selama ditutup, Wali Kota Jakarta Selatan akan berkantor di rumah dinas, sedangkan Wakil Wali Kota bertugas dari Kantor Lurah Petogogan. "Pak Sekretaris Kota beserta para asisten berkantor langsung dari Kantor Kelurahan Melawai, tidak dengan stafnya," kata Sugiono.
Selama ditutup, kantor akan disterilisasi untuk memutus mata rantai penularan. "Penyemprotan disinfektan dilakukan serentak di gedung A mulai dari lantai B-2 sampai dengan lantai 17," kata Sugiono.
Disiagakan petugas yang mengarahkan pengunjung untuk tidak memasuki gedung A, kecuali bagi staf yang sudah ditunjuk bertugas. Staf yang bertugas di gedung A diminta mengambil perangkat kerja seperti laptop dan berkas-berkas didampingi petugas pengamanan dalam.
Untuk kedua kalinya gedung Wali Kota Jakarta Selatan ditutup sementara. Sebelumnya, pada 17 September 2020, kantor itu juga ditutup karena tujuh pegawai positif COVID-19.
