Kata Warga Soal Program Listyo Sigit Hapus Sanksi Jalanan Jadi Tilang Elektronik

Kamis, 21 Januari 2021 10:04 WIB

Kamera pengawas atau 'closed circuit television' (CCTV) terpasang di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis 23 Januari 2020. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menerapkan tilang elektronik atau 'electronic traffic law enforcement' (ETLE) untuk pengendara sepeda motor di sepanjang Jalan Sudirman - MH Thamrin dan jalur koridor 6 Trans-Jakarta Ragunan-Dukuh Atas mulai awal Februari 2020. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Program calon Kapolri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menghapus tilang di jalan dan menggantinya dengan tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement atau e-TLE mendapat tanggapan beragam dari masyarakat Jakarta. Mereka menganggap program Listyo merupakan terobosan yang diperlukan agar Indonesia dapat bersaing dengan negara maju dalam penerapan hukum.

"Kalau e-TLE artinya kan sudah pakai sistem, jadi mau pejabat atau masyarakat biasa semua bisa rata kena tilang," ujar Erry Syarif, warga Senen, Jakarta Pusat yang Tempo temui pada Kamis, 21 Januari 2021.

Baca: Calon Kapolri Listyo Sigit Akan Kembangkan Tilang Elektronik

Mahdiah, warga Cempaka Putih yang sering bepergian menggunakan sepeda motor berharap program penghapusan tilang di jalan dapat tersosialisasi dengan baik ke masyarakat serta ke anggota polisi. Sehingga, tak ada lagi oknum nakal yang tetap melakukan tilang konvensional dengan memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat.

"Karena biasanya atasan udah kasih perintah A, sampai ke bawahnya tetap jadi B, terus masyarakatnya iya-iya aja," ujar Mahdiah.

Advertising
Advertising

Banyak mendapat dukungan, ada pula masyarakat yang mengkritik penerapan e-TLE karena dapat memunculkan masalah baru. Hal itu seperti penggunaan plat palsu yang digunakan untuk menghindari tilang elektronik.

"Kemarin yang (kasus plat palsu) viral aja belum ketangkap. Bisa tambah lagi nanti kalau persiapannya belum matang," kata Khalid.

Rencana penghapusan tilang di jalan itu disampaikan Listyo Sigit Prabowo saat fit and proper test di Gedung DPR RI pada Rabu lalu, 20 Januari 2021. Ia mengatakan penerapan penilangan berbasis elektronik itu diharapkan dapat mencegah penyimpangan.

Menurut Listyo, tilang elektronik akan mengurangi interaksi polisi dan masyarakat dalam proses penilangan. Ke depan, polisih lalu lintas hanya bertugas mengatur lalu lintas.

"Ini kami harapkan menjadi ikon perubahan perilaku Polri khususnya di sektor pelayanan,” kata Listyo Sigit.

Hingga September 2020, jumlah kamera tilang elektronik di Jakarta sudah berjumlah 57 kamera yang tersebar di berbagai jalan protokol. Rencananya polisi menargetkan ada 105 kamera e-TLE yang terpasang pada 2020. Tapi rencana itu tertunda karena pandemi Covid-19 dan PSBB.

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

9 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

21 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

23 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya