Ketua DPC Gerindra Minta Anies Baswedan Mundur, PKS: Silakan Bandingkan
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 26 Januari 2021 20:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurahman Suhaimi menyebut Ketua DPC Gerindra Ali Lubis salah sasaran meminta Gubernur Anies Baswedan mundur. Suhaimi juga mempertanyakan alasan Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur itu melontarkan cuitan soal Anies.
Pernyataan Ali Lubis itu berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19 di Ibu Kota. Ia mengkritik dan meminta Gubernur Anies Baswedan mundur dari jabatannya. Pernyataan itu ia sampaikan lewat cuitan di akun Twitternya @AliLubisACTA pada 22 Januari 2021
Suhaimi mengatakan Anies adalah gubernur pertama di Indonesia yang menyiapkan infrastruktur penanganan Covid-19, saat penularan wabah ini masih dianggap enteng. "Yang pertama melakukan langkah konkret menanggulangi wabah ini itu DKI," kata Suhaimi saat dihubungi, Selasa, 26 Januari 2021.
Dia menyebut Ali Lubis tidak melihat proses penanggulangan Covid-19 yang dilakukan Anies sejak awal. Anies telah mempersiapkan pemetaan hingga fasilitas kesehatan hingga Satgas Covid-19.
Menurut dia, Ketua DPC Gerindra itu semestinya banyak belajar memahami penanggulangan wabah ini. Pemerintah DKI, Suhaimi menegaskan, menjadi provinsi yang paling terbuka terhadap data dan paling banyak melakukan pelacakan dibandingkan provinsi lainnya.
"Silakan bandingkan juga persentase tingkat kematian di DKI dengan daerah lain. Itu juga hasil kinerja pemerintah DKI selama ini," katanya.
Pemerintah DKI telah mengajukan karantina wilayah atau lockdown untuk mencegah penularan Covid-19. Namun, langkah itu dicegah oleh pemerintah pusat. "Jadi siapa yang sudah melakukan langkah konkretnya dari awal. Anies yang pertama melakukan langkah konkret untuk menanggulangi Covid-19."
Baca juga: Kata Riza Patria Soal Ali Lubis Minta Anies Baswedan Mundur
Politikus PKS itu juga menyebut Anies Baswedan sebagai gubernur berprestasi. "Pak Anies menjadi gubernur yang banyak prestasi dari tingkat nasional dan internasional. Prestasi itu yang menilai bukan Pak Anies sendiri."