Ketua KNPI Tak Ingin Dugaan Teror Terhadapnya Mengalihkan Proses Hukum Abu Janda
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 2 Februari 2021 13:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia atau DPP KNPI Haris Pertama mengaku tidak ingin menjadikan aksi teror yang dialaminya pacapelaporan terhadap Permadi Arya alias Abu Janda ke tahap yang lebih serius. Dia mengatakan hanya akan berkoordiansi dengan kepolisian tanpa membuat aduan.
"Saya tidak mau mengalihkan perhatian atas permasalahan keselamatan saya dan keluarga, jadi menghilangkan substansi bahwa kita harus benar-benar menegakkan hukum (kasus Abu Janda)," kata Haris kepada Tempo, Selasa, 2 Februari 2021.
Haris mengatakan bahwa setelah kejadian-kejadian yang diduga teror terhadapnya dimuat oleh media massa, dia tak mendapatkan serangan lagi. Namun, Haris mengaku bakal tetap waspada baik di jalan maupun di rumah.
Baca juga: Ketua KNPI Pelapor Abu Janda Cerita Peristiwa Teror yang Dialaminya
"Tidak juga saya harus merengek-rengek karena akan melemahkan perjuangan teman-teman KNPI dan masyarakat yang menginginkan Abu Janda ditangkap."
Sebelumnya, Haris Pertama mengaku mengalami beberapa peristiwa teror usai KNPI melaporkan Abu Janda ke polisi. Misalnya, kata dia, adanya orang tak dikenal yang datang ke rumahnya untuk menanyakan alamat. Padahal menurut Haris, di depan rumahnya pada saat itu sedang ramai warga sekitar. Namun, orang tersebut justru tetap menanyakan alamat dengan masuk ke dalam rumah.
"Jadi dia maksa buat masuk, padahal di depan ramai orang yang bisa ditanya alamat," kata dia, Senin, 1 Februari 2021.
Teror selanjutnya, kata Haris, terjadi saat sedang makan pecel ayam di kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat pada Ahad malam kemarin. Ia mengaku ada dua mobil jenis Toyota Fortuner double cabin memantaunya dari kejauhan. "Ada tiga orang tinggi besar yang turun nyamperin (ke warung pecel lele) dan satu mobil parkir dengan mesin menyala di depan Bakamla," ujar Haris.
Teror terakhir, kata Haris, terjadi pada Senin dini hari kemarin. Ia mengatakan ada dua mobil yang lewat di depan rumah tanpa tujuan yang jelas. Padahal, menurut Haris, jalan di depan rumahnya hanya satu arah. Sehingga ketika mobil tiba di ujung jalan, pengemudi memutar balikkan kendaraan dan melewati rumah Haris kembali.
Dari pantauannya, salah satu mobil itu berisi lima orang yang terdiri dari tiga laki-laki berbadan tegap dan dua perempuan. Ketika ditanya satpam setempat soal tujuan, rombongan itu mengaku hendak menuju masjid Al Ikhlas. "Jam 1 malam ngapain ke masjid? Apa lagi sedang PSBB."
KNPI total membuat dua laporan polisi untuk Abu Janda. Pertama, terkait dugaan pencemaran nama baik, kebencian atau permusuhan individu dan atau antargolongan via media elektronik oleh Abu Janda terhadap Natalius Pigai. Kedua, dugaan penistaan agama oleh Abu Janda terkait cuitannya tentang 'Islam Arogan'.
M YUSUF MANURUNG | ZULNIS FIRMANSYAH