Air Laut Pasang di Marunda Diduga Sebabkan Banjir di Cipinang Melayu

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 19 Februari 2021 20:00 WIB

Suasanan posko pengungsian warga terdampak banjir di Universitas Borobudur, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Jumat, 19 Februari 2021. Tempo/M Yusuf Manurung

Tempo.co, Jakarta - Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Irwan Kurniadi menduga banjir di wilayahnya disebabkan pasang air laut di daerah Marunda, Jakarta Utara. Menurut dia, air dari Kali Sunter yang melintasi wilayahnya tersendat akibat naiknya air laut di kawasan hilir.

"Karena airnya terjebak, maka meluap," kata Irwandi kepada Tempo, Jumat, 19 Februari 2021.

Irwandi lebih meyakini skenario terjebaknya air Kali Sunter akibat pasang sebagai penyebab banjir ketimbang curah hujan ekstrem. Menurut dia, Waduk Pondok Ranggon dan Waduk Tiu bisa mengantisipasi datangnya banjir jika hanya disebabkan oleh curah hujan ekstrem.

"Buktinya waktu 9 Februari kemarin nggak banjir," kata dia.

Sebagai solusi, Irwan menilai program normalisasi Kali Sunter harus segera dilanjutkan demi mencegah banjir lebih parah. Dia pesimis banjir benar-benar bisa diatasi di Jakarta karena sudah adanya masalah penurunan muka tanah di kawasan pesisir.

Advertising
Advertising

Baca juga: Anies Baswedan Bakal Bangun Tanggul Permanen di Cipinang Melayu

Melalui normalisasi, Irwan berharap Kali Sunter dapat dilebarkan untuk menampung lebih banyak debit air. Karena pada saat ini, kali itu disebut hanya memiliki lebar 3 meter.

"Dilebarkan jadi 20 meter," kata pria yang mengaku sudah 35 tahun tinggal di Cipinang Melayu itu.

Menurut Ketua RT lima periode ini, dilebarkannya ukuran kali bisa mempersingkat durasi banjir ke surut. Ia juga menilai langkah untuk menyedot air banjir tidak efektif.

"Seribu pompa dipasang juga nggak akan mampu, karena airnya mau dibuang ke mana," kata pria 57 tahun itu.

Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengatakan penyebab banjir di Kelurahan Cipinang Melayu adalah cuaca. Alasan itu dianggap sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang curah hujan ekstrem yang berlangsung pada 18-20 Februari 2021.

"Dengan demikian terbukti tadi malam itu hujannya di atas rata-rata," kata Sabdo di lokasi pengungsian warga di Universitas Borobudur, Jumat, 19 Februari 2021

Menurut Sabdo, curah hujan yang turun pada dini hari tadi adalah 160 milimeter per hari. Lokasinya berada di sekitar kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Angka tersebut dinilai masuk kategori ekstrem.

Kawasan RW 04 Cipinang Melayu kembali dilanda banjir hari ini. Total ada enam RT yang tergenang. Menurut data dari RW 04, sebanyak 765 Kepala Keluarga atau 2.031 jiwa menjadi korban terdampak banjir.

M YUSUF MANURUNG

Berita terkait

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

15 jam lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

1 hari lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

2 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

2 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

2 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

3 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya