Ombudsman: Permintaan Vaksin Covid-19 untuk Keluarga DPRD Maladministrasi

Reporter

Imam Hamdi

Selasa, 9 Maret 2021 11:41 WIB

Ilustrasi gedung DPRD DKI Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman Jakarta Raya menyatakan permintaan vaksin Covid-19 untuk keluarga anggota DPRD DKI menyalahi petunjuk teknis yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. ”Dewan minta vaksin keluarga itu menyalahi petunjuk teknis," kata Ketua Ombudsman Jakarta Teguh Nugroho saat dihubungi, Senin, 8 Maret 2021.

Menurut Ombudsman, petunjuk teknis sudah menetapkan tahapan vaksinasi sesuai prioritas beradasarkan rekomendasi organisasi kesehatan dunia atau WHO. Untuk tahap pertama adalah tenaga kesehatan, lalu warga lanjut usia, pedagang hingga pelayan publik.

Baca: Non-Pedagang Berpotensi Dapat Vaksin Covid-19, Ombudsman Masalahkan Data

"Jangan seperti komisaris (perusahaan milik pemerintah) yang sudah dapat vaksin bersama keluarganya. Atau jangan yang bukan wartawan ngaku wartawan agar dapat vaksin."

Teguh mengatakan proses vaksinasi harus sesuai tahapan dan prioritas. Tenaga kesehatan dan lansia menjadi prioritas karena paling rentan. "Apa tidak malu Dewan mau pakai jatah vaksin tenaga kesehatan dan lansia?"

Menurut dia, anggota keluarga dewan bisa mendapat vaksin jika sudah lansia atau ada yang menjadi tenaga kesehatan. Jika tidak, kata dia, keluarga dewan harus bersabar karena stok vaksin pemerintah terbatas.

Jika Dinas Kesehatan DKI menyetujui permintaan dewan untuk proses vaksinasi keluarga mereka maka akan menyalahi aturan. Ombudsman DKI menyatakan akan langsung memeriksa Dinas jika memberikan keistimewaan kepada anggota keluarga dewan.

Advertising
Advertising

"Itu maladministrasi. Kalau diterima kami akan masuk karena tidak sesuai petunjuk teknis."

Sebelumnya, Plt Sekretaris DPRD DKI Jakarta Hadameon Aritonang masih memproses permintaan anggota dewan agar vaksin Covid-19 juga diberikan kepada keluarga mereka.

"Kami lihat kesediaan Dinkes dulu. Kalau sudah ada ketersediaan vaksin baru kami sampaikan ke anggota DPRD, untuk keluarga mereka," kata Hadameon saat dihubungi wartawan di Balai Kota DKI, Kamis, 4 Maret 2021.

Hadameon mengatakan permintaan vaksinasi Covid-19 untuk keluarga anggota dewan datang dari Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Namun, permintaan itu belum bisa direalisasikan karena proses vaksinasi diprioritaskan untuk legislator dan aparatur sipil negara di Sekretariat DPRD DKI.

Vaksinasi bagi anggota keluarga dewan akan diberikan jika ketersediaan vaksin Covid-19 di Dinas Kesehatan DKI mencukupi. "Kalau Dinas menyatakan sudah ada, sudah bisa untuk keluarga, baru kami koordinasikan dengan Pak Ketua DPRD DKI."

Berita terkait

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

1 hari lalu

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih tak mempermasalahkan seleksi CASN 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan berdekatan Pilkada 2024. Asal..

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

1 hari lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

1 hari lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

1 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

Tim Hukum PDIP diketahui menggugat KPU karena diduga melakukan perbuatan melawan hukum atas penerimaan pendaftaran Gibran sebagai cawapres.

Baca Selengkapnya