Unggulkan Bansos Tunai, Wagub Sebut Bantuan Sembako Hanya Untungkan Pengusaha

Rabu, 10 Maret 2021 13:28 WIB

Petugas PT Pos Indonesia menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada warga RW 05 di kawasan Kelurahan Kenari, Senen, Jakarta, Rabu, 6 Januari 2021. Pemerintah mulai menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) tahun 2021 untuk empat bulan kedepan senilai Rp300 ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang diberikan secara langsung kepada warga melalui petugas PT Pos Indonesia dan bank-bank milik negara. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Bantuan Sosial Tunai atau bansos tunai jauh lebih baik daripada membagikan bantuan berbentuk sembako. Salah satu tujuan bansos tunai adalah untuk menggerakkan perekonomian masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Kalau memberikan sembako seperti tahun sebelumnya, maka ini tidak menggerakkan ekonomi rakyat. Hanya pengusaha besar yang memiliki modal yang kuat, hanya pabrik-pabrik yang diuntungkan,” ucap Wagub DKI Riza Patria dalam acara virtual Balkoters Talk pada Rabu, 10 Maret 2021.

Bansos tunai atau BST ini hanya diberikan kepada masyarakat yang memiliki KTP DKI Jakarta dan merupakan keluarga penerima bantuan sosial sembako tahun 2020. Adapun BST tidak berlaku bagi warga yang telah menerima Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

BST Pemprov DKI Jakarta bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan disalurkan ke rekening penerima sebesar Rp 300 ribu per keluarga per bulan selama 4 bulan.

Pada program bantuan sembako, baik perusahaan maupun pabrik yang ditunjuk sebagai penyedia bahan pokok tentu saja mencari keuntungan. Dampaknya, nilai sembako yang diterima warga tak utuh Rp 300 ribu lantaran sudah dipotong keuntungan perusahaan.

“Perusahaan kan mengambil keuntungan. Perusahaan itu membeli dari grosir besar atau produsen besar bahkan pabrik. Berarti yang diuntungkan pabrik besar atau perusahaan,” tutur dia.

Ada pula perusahaan yang membeli bahan pokok ke produsen yang berdomisili di luar Ibu Kota. Dampaknya, pajak pembelian itu tidak masuk ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Advertising
Advertising

Riza menyebut, dengan BST uang yang diterima oleh warga utuh Rp 300 ribu rupiah. Penerima dapat membeli sembako dengan uang tersebut, yang kemudian berdampak pada bergeraknya roda perekonomian di kalangan masyarakat. Dengan begitu, Riza mengatakan peredaran uang di masyarakat lebih merata.

Baca juga: Dinas Sosial DKI Update Data Penerima Bansos Tunai, Ditransfer Pekan Depan

Meski begitu, politikus Partai Gerindra itu meminta warga membelanjakan uang bansos tunai sesuai dengan kebutuhannya. Ia melarang warga membeli hal-hal yang bukan merupakan kebutuhan pokok, seperti rokok dan minuman keras. “Kami meminta uang yang diberikan ini untuk kepentingan sembako,” kata dia.

Berita terkait

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

1 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

2 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

4 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

5 hari lalu

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para pengusaha tidak curang.

Baca Selengkapnya

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

5 hari lalu

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

6 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

8 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Banjir Bansos Jelang Pemilu, Ada Lima Bansos yang Cair Setelah Lebaran 2024

9 hari lalu

Usai Banjir Bansos Jelang Pemilu, Ada Lima Bansos yang Cair Setelah Lebaran 2024

Sejumlah Bansos akan cair setelah Lebaran 2024, di antaranya PKH dan Bantuan Pangan Non-Tunai.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

10 hari lalu

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya