DPRD Sebut Sarana Jaya Dapat Tugas dari Gubernur Sediakan Lahan Program BUMD

Senin, 15 Maret 2021 03:24 WIB

Warga melintas di depan lahan yang diduga akan dijadikan lokasi pembangunan DP 0 persen di Jalan Sapi Perah, RT 05/RW 05 Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, 10 Maret 2021. KPK menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Direktur Utama Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan, serta Direktur PT Adonara Anja Runtuwene dan Tommy Adrian. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan Perumda Pembangunan Sarana Jaya ditugaskan menyediakan lahan untuk program seluruh BUMD DKI. Menurut Abdul, penugasan itu diberikan oleh gubernur.

"Terutama yang besar-besar, anggarannya difokuskan di Sarana Jaya," kata dia saat dihubungi, Minggu, 14 Maret 2021.

Menurut dia, pemerintah DKI membuat kebijakan penyediaan tanah tersebut agar kebutuhan seluruh BUMD dipersiapkan sejak dini. Abdul mencontohkan PD Pal Jaya yang sewaktu-waktu membutuhkan lahan untuk instalasi limbah. Atau Perumda Pasar Jaya yang barangkali memiliki rencana membangun pasar baru.

BUMD lain juga menggantungkan kebutuhan lahan kepada Sarana Jaya, seperti PT Jakarta Propertindo (Jakpro). "Jadi Sarana Jaya ini kebagian tugas untuk pengadaan tanah di mereka semua. Itu digunakan untuk BUMD-BUMD yang lain," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Konsep inilah yang disebut bank tanah. Abdul mengatakan pemerintah DKI harus membeli tanah sedini mungkin mengingat banyaknya rencana pembangunan. Jika tanah tak segera dibeli, harganya bisa melonjak.

Selain itu, masih ada aspek lain soal tanah yang harus diurus pemerintah DKI sebelum dilakukan pembangunan. "Misalnya lahan berkontur harus diratakan, pengosongan tempat, dan sebagainya," ujar dia.

Advertising
Advertising

Namun Abdul tak mengetahui persis kapan program bank tanah di Ibu Kota dimulai.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sempat mengatakan Sarana Jaya membeli lahan di Munjul, Pondok Ranggon, Jakarta Timur untuk program Rumah DP Nol Rupiah. Namun belakangan Wagub mengatakan Sarana Jaya membeli tanah itu dalam rangka menjalankan program bank tanah.

Riza Patria menjelaskan Sarana Jaya adalah BUMD yang ditugaskan mencari tanah. Peruntukan tanah tersebut akan diputuskan belakangan.

Baca juga: Wagub Akui Sarana Jaya Beli Tanah untuk DP Rp 0, Berubah Jadi Bank Tanah

Pengadaan tanah yang dilakukan Sarana Jaya di Munjul Pondok Ranggon itu kini dalam penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dirut Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan bahkan telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi dalam kasus itu dan langsung dicopot oleh GUbernur DKI Anies Baswedan.

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

2 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

4 hari lalu

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah transportasi yang kronis di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Bersama Jakpro Siap kembangkan KEK Otomotif Pulomas

8 hari lalu

Bamsoet Bersama Jakpro Siap kembangkan KEK Otomotif Pulomas

Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama JakPro tengah mempersiapkan pemanfaatan kawasan Pulomas, Jakarta untuk dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) otomotif.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

14 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Dipenjara, Furqon: Psikis Saya Terganggu

18 hari lalu

Warga Kampung Bayam Dipenjara, Furqon: Psikis Saya Terganggu

Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Muhammad Furqon, menyatakan terganggu secara mental setelah ditangkap Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Ketua Kampung Bayam Dipenjara, Kuasa Hukum: Furqon Bukan Sekadar Ingin Bebas

18 hari lalu

Ketua Kampung Bayam Dipenjara, Kuasa Hukum: Furqon Bukan Sekadar Ingin Bebas

Muhammad Furqon, warga Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berharap dirinya bisa dibebaskan dari tahanan.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Bantah Minta Eks Warga Kampung Bayam Keluar dari KSB Jika Ingin Furqon Bebas

19 hari lalu

Kapolres Jakut Bantah Minta Eks Warga Kampung Bayam Keluar dari KSB Jika Ingin Furqon Bebas

Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Muhammad Furqon, ditahan di Polres Jakarta Utara seusai dilaporkan oleh PT Jakpro

Baca Selengkapnya

Penerobosan Kampung Susun Bayam, Polisi Sebut Satu Warga yang Ditahan sesuai Laporan Jakpro

19 hari lalu

Penerobosan Kampung Susun Bayam, Polisi Sebut Satu Warga yang Ditahan sesuai Laporan Jakpro

Tak ada eks warga Kampung Bayam lain, kecuali Furqon, yang menjadi tersangka dalam kasus penerobosan Kampung Susun Bayam (KSB).

Baca Selengkapnya

Penangguhan Penahanan Ditolak, Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Minta Kuasa Hukum Diganti yang Lebih Berani

19 hari lalu

Penangguhan Penahanan Ditolak, Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Minta Kuasa Hukum Diganti yang Lebih Berani

Akibat penolakan penangguhan itu, warga eks Kampung Bayam tersebut tidak bisa merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah bersama keluarganya di rumah.

Baca Selengkapnya