Anies Dipaksa Pakai Diskresi Jual Saham Bir, Ahli: Ketua DPRD DKI Bisa Dipidana

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 17 Maret 2021 17:00 WIB

Poster dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berlangsungnya aksi tolak saham bir di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2019. Pendemo meminta agar Gerindra DKI menyampaikan aspirasinya kepada anggota DPRD DKI lainnya yang menolak melepaskan saham DKI di PT Delta Djakarta. TEMPO/Melgi Anggia

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli hukum administrasi negara Universitas Indonesia (UI) Dian Puji Simatupang, mengatakan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi bisa dijerat pidana jika memaksa Gubernur Anies Baswedan mengeluarkan diskresi menjual saham PT Delta Djakarta Tbk, tanpa persetujuan legislator Kebon Sirih.

Penjualan saham bir PT Delta yang dimiliki Pemerintah DKI wajib melalui persetujuan legislatif. Pada diskusi daring Prasetio meminta Anies mengeluarkan diskresi menjual saham PT Delta karena politikus itu oguh menandatangi pembahasan penjualan saham perusahaan minuman keras itu. "Malah nanti dia (Prasetio) kena tipikor kalau dibilang diskresi," kata Dian melalui pesan singkatnya, Rabu, 17 Maret 2021.

Pemerintah DKI, kata dia, tidak perlu khawatir terganjal kasus hukum asal prosedur penjualannya dilakukan dengan benar. Selain itu, penjualan bisa dilakukan sesuai harga saham saat pelepasan itu dilakukan.

Dalam proses pelelangan, Pemerintah DKI juga bisa meminta Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan perwakilan Jakarta untuk menghitung nilai kewajaran. "Pastikan penjualannya semua sesuai prosedur."

Baca juga: Prasetio Persilakan Anies Pakai Diskresi Jual Saham Bir Tanpa Persetujuan DPRD

Advertising
Advertising

Dalam diskusi daring di akun YouTube Akbar Faizal Uncencored yang ditayangkan pada Senin malam, 15 Maret kemarin, Prasetio menyebut penjualan saham PT Delta bisa berdampak terhadap kerugian negara jika harga sahamnya melonjak setelah dijual.

Prasetio mencontohkan jika saham PT Delta milik DKI sebesar 26,25 persen atau 210 juta lembar saham itu dijual saat ini hanya laku Rp 1 triliun, dan beberapa waktu kemudian harganya naik Rp 4 triliun, maka berpotensi merugikan negara dari selisih harga jual itu.

Menurut Dian, argumentasi Prasetio keliru dengan perumpamaan seperti itu. Sebabnya harga yang dijual merupakan nilai saham saat itu. "Ya kan menjualnya pada saat harga segitu," ujarnya.

Selain itu, kata Dian, Prasetio tidak bisa memutuskan sendiri menolak penjualan saham PT Delta meski menjabat sebagai Ketua DPRD DKI. Sebabnya, pengambilan keputusan di legislatif bersifat kolektif kolegial.

"Ketua DPRD adalah jurubicara bukan atasan para anggota. Jadi tidak bisa mewakili DPRD."

Sebelumnya, Prasetio Edi Marsudi menegaskan tidak akan menyetujui penjualan saham PT Delta Djakarta Tbk. "Saya enggak ikut-ikut. Nggak akan ada tanda tangan pulpen saya. Silahkan kalau gubernur mau jual (saham PT Delta)," kata Prasetio dalam diskusi daring di kanal YouTube Akbar Faizal Uncencored, Senin, 15 Maret 2021.

Prasetio menjelaskan bahwa PT Delta merupakan perusahaan yang sehat milik Pemerintah DKI. Bahkan, selama perusahaan itu dikuasai oleh DKI sejak tahun 1970, pemerintah tidak pernah menyuntikan dana ke perusahaan minuman keras itu.

Prasetio mengatakan tidak pernah menghambat pemerintah DKI untuk menjual saham, asal kajiannya sudah cukup jelas. Sejauh ini, Prasetio baru diberikan empat surat permohonan penjualan saham PT Delta dari Gubernur Anies Baswedan sejak 2018 hingga terakhir 9 Maret 2021. Namun dalam surat itu tidak disertakan kajiannya. "Ngasih suratnya kayak ngasih surat RT/RW."

Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan saat ini suara legislator Kebon Sirih masih beragam dalam rencana menjual saham PT Delta. Prasetio menyatakan tidak akan menjual saham PT Delta meskipun suara mayoritas di Kebon Sirih memilih melepasnya.

"Saya kan bisa beda pendapat. Silahkan saja putuskan. Gubernur punya diskresi kok," ujar Ketua DPRD DKI.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

12 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

3 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

5 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

5 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

6 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

7 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

7 hari lalu

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

Cak Imin menyatakan secara pribadi mendukung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

8 hari lalu

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

Dalam pemilihan presiden 2024, Anies tampil dengan citra nasionalis religius biasa. Sedangkan, Ahok selama ini dianggap sebagai seorang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

8 hari lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya

KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

8 hari lalu

KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.

Baca Selengkapnya