Sejumlah murid belajar saat mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka hari pertama di SDN Kenari 08 pagi, Jakarta, Rabu, 7 April 2021. Pemerintah Provinsi DKI melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di 100 sekolah mulai 7 April hingga 29 April 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Skema yang akan diterapkan adalah pembelajaran tatap muka secara bergantian di dalam ruangan maksimum 50 persen dari kapasitas ruangan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Hari pertama uji coba belajar tatap muka di Sekolah Dasar Negeri Cipinang Melayu 8, Jakarta Timur, diikuti sebanyak 61 siswa yang dibagi menjadi empat ruang kelas.
"Total ada 61 siswa dari kelas 5," kata Kepala Sekolah SDN Cipinang Melayu 8 Sondang Aryani di lokasi, Rabu.
Sondang mengatakan bahwa pihaknya telah menyediakan berbagai macam fasilitas untuk mendukung penerapan protokol kesehatan ketat.
"Fasilitas kita lengkapi semua. Masker, face shield, hand sanitizer, thermo gun, terus wastafel," ujar Sondang.
Dia menyampaikan bahwa sebelum para siswa masuk ke ruang kelas terlebih dahulu dilakukan pengecekan suhu dan mencuci tangan. Selain itu, selama di ruang kelas juga baik guru dan siswa wajib menggunakan masker.
"Semua siswa yang masuk dibagi per ruang. Sisanya di rumah belajar daring," katanya.
Sondang mengatakan bahwa siswa yang hadir langsung dalam uji coba belajar tatap muka ini juga sudah mendapatkan izin dari orangtua masing-masing. "Mereka orang tua malah senang ingin anaknya cepat masuk," katanya.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta menetapkan 85 sekolah memenuhi kriteria uji coba sekolah tatap muka.
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan sekolah di wilayahnya yang dipilih melakukan uji coba belajar tatap muka berasal dari wilayah I dan II Sudin Pendidikan.
Wilayah I meliputi Kecamatan Cakung, Kecamatan Pulogadung, Kecamatan Matraman, Kecamatan Duren Sawit dan Kecamatan Jatinegara.
Baca juga :
Wilayah II meliputi Kecamatan Ciracas, Kecamatan Pasar Rebo, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Makasar, Kecamatan Kramat Jati.
"Rencana tanggal 7 April, dan sebelumnya akan dievaluasi terlebih dahulu tentang kesiapan sekolahnya dari sekolah yang direncanakan belajar tatap muka. Ini gabungan (Sudin Pendidikan) wilayah I dan II," tutur Anwar.