Penyelundupan WNA India, Polisi Periksa Plt Kepala Dinas Pariwisata DKI

Minggu, 2 Mei 2021 00:21 WIB

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian Saputra saat memberi keterangan penangkapan 5 dari 7 warga India yang lolos karantina. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya memanggil Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya dalam kasus penyelundupan WNA India.

Gumilar diperiksa sebagai saksi kasus penyelundupan WNA India yang masuk ke Indonesia tanpa karantina. Pelakunya diduga pegawai Dinas Pariwisata DKI berinisial S.

"Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa Gumilar Ekalaya pada Jumat lalu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Sabtu, 1 Mei 2021.

Yusri menjelaskan pemeriksaan Gumilar guna mendalami kepemilikan Kartu Pas Bandara Soekarno-Hatta atas nama S. Kartu tersebut memang hanya dimiliki oleh pegawai pemerintah, salah satunya yang bekerja di Disparekraf.

"Kami mau memastikan dia masih pegawai atau tidak, kalau dia pegawai Pariwisata dan masih berstatus ASN atau PNS dia akan kena UU Gratifikasi. Tapi kalau dia masyarakat umum atau pensiunan, itu nggak jadi kena," kata Yusri.

Penyelundupan WNA India oleh S terjadi pada 25 April 2021 atau saat pemerintah menutup pintu bagi kedatangan orang dari India. Penutupan dilakukan menyusul penyebaran virus Covid-19 varian baru di negara tersebut.

Dalam penyelundupan itu, S dibantu temannya yang berinisial RW. Mereka menyiasati agar WNA atau WNI dari India dapat meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta tanpa harus karantina kesehatan.

Keduanya memiliki tiga orang kaki tangan yang membantu melancarkan aksinya. Kepada tiap WNA dan WNI "selundupan" itu komplotan tersebut mematok tarif Rp 6,5 - 8 juta.

Yusri menerangkan, ada tujuh laporan yang diterima Polda Metro Jaya dan Polres Bandara Soekarno-Hatta tentang komplotan tadi.

Polisi juga menetapkan 12 orang sebagai tersangka, tujuh di antaranya WN India sebagai pengguna jasa yang masuk ke Indonesia pada 25 April 2021. "Ada beberapa lagi yang masih kami kejar. Masih kami profiling," kata Yusri.

Baca: Dua WNA India yang Lolos dari Karantina Belum Ditemukan

Berita terkait

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

5 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

9 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya