Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (dua kanan) berfoto usai upacara peringatan Hari Ulang Tahun DKI Jakarta ke-493 di Balai Kota Jakarta, Senin, 22 Juni 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tarian yang diberi nama Jakarta Bangkit ditampilkan pada pembukaan acara Pencanangan HUT Jakarta ke-494 di Balai Kota, Senin 24 Mei 2021. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tarian itu menggambarkan serangan pandemi pada sendi-sendi kehidupan di Ibu Kota.
Tarian Jakarta Bangkit itu menunjukkan bagaimana berbagai kegiatan masyarakat di kota Jakarta terhenti seketika karena pandemi Covid-19. Dampak wabah itu adalah semua orang harus menjalani kehidupan dengan gaya baru.
Sampai program vaksinasi tiba dan terbentuk imunitas kelompok yang membuat kehidupan Jakarta perlahan bangkit, bahkan digambarkan lebih kuat.
Anies Baswedan mengatakan tari tersebut mengilustrasikan apa yang terjadi di Jakarta pada tahun 2020. Ibu Kota Jakarta mengalami ujian dan tantangan baru.
Walau Jakarta pernah alami berbagai bencana, kata Anies, tapi wabah Covid-19 baru sekarang terjadi. Untuk menghadapi tantangan baru itu, Jakarta harus bersatu dan tangguh.
"Datang virus menjangkiti semua, kegiatan perekonomian menurun, kegiatan sosial berkurang. Lalu muncul secara bertahap imunitas kolektif lewat vaksinasi dan imunitas yang terinfeksi, di sini lah kita mulai bangkit," kata Anies.
Dengan diangkatnya tema Jakarta Bangkit pada ulang tahun Jakarta ke-494 ini, Anies Baswedan berharap bisa memberikan keyakinan pada semua pihak bahwa Jakarta akan bangkit dan akan menjadi lebih baik daripada sebelum pandemi. "Karena kita terlatih untuk menghadapi tantangan besar," tambahnya.
