Sekolah Tatap Muka Dinilai Lebih Efektif, Orang Tua: Anak Main Game di Rumah

Jumat, 11 Juni 2021 11:27 WIB

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Jakarta - Beberapa orang tua murid menilai sekolah tatap muka di sekolah lebih efektif dibandingkan sekolah dari rumah. Hendra misalnya, mengatakan anaknya yang kini duduk di kelas X SMA Negeri 23 Jakarta Barat kurang fokus saat belajar secara daring.

"Kalau online itu kan mereka bisa sambil tiduran," kata pria 47 tahun itu seusai mengantarkan anaknya ke sekolah, Jumat, 11 Juni 2021. Anaknya juga kerap main game di tengah proses belajar jika tidak diawasi.

Jika ditanya tentang tugas, kata dia, kadang-kadang anak mengklaim telah menyelesaikannya. "Enggak tahunya wali kelasnya menghubungi kalau anak belum ngumpulin tugas."

Pendapat senada disampaikan oleh Suryadi, orang tua murid kelas XII di SMA Negeri 23 Jakarta. Menurut pria 49 tahun ini, anak lebih banyak main ketimbang belajar selama proses sekolah daring akibat pandemi Covid-19.

"Dia juga sudah bosan di rumah." Walau begitu, Suryadi mengaku khawatir akan keselamatan anaknya di tengah pagebluk.

Untuk itu, dia meminta sekolah tatap muka dilakukan bergiliran untuk mengurangi kapasitas orang dalam ruang kelas. "Waktunya enggak usah lama-lama," kata dia

Advertising
Advertising

Baik Suryadi maupun Hendra sama-sama mendukung rencana pemerintah menerapkan sekolah tatap muka. Di DKI Jakarta, sekolah tatap muka kembali diuji coba mulai Rabu, 9 Juni lalu. Sebanyak 143 sekolah dan lembaga kursus di kawasan Ibu Kota mengikuti pilot project ini, termasuk SMA Negeri 23 Jakarta.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 23, Edi Susilo mengatakan institusinya telah melakukan survei terhadap orang tua murid tentang pemberlakuan sekolah tatap muka. Survei tersebut dilakukan sebelum Pemerintah DKI Jakarta melanjutkan pilot project sekolah tatap muka.

"Surveinya dalam bentuk Google Form, di dalamnya ada pertanyaan apakah bersedia atau tidak jika pemerintah memberlakukan sekolah tatap muka, beserta alasanya," kata kepada Tempo, Jumat, 11 Juni 2021.

Dari survei itu, ujar Edi, mayoritas orang tua murid menyatakan bersedia mengizinkan anaknya mengikuti sistem sekolah tatap muka. Dia mengatakan bahwa pihak yang menjawab bersedia lebih dari 90 persen.

Dibandingkan dengan sekolah tatap muka, rata-rata menilai belajar di rumah tidak efektif. "Banyak kendala, seperti kuota, jaringan internet, atau alatnya gak support, dan lain-lain," kata Edi,

Baca: Survei SMAN 23 Jakarta Barat: 90 Persen Orang Tua Oke Sekolah Tatap Muka

Berita terkait

3 Game dan Tujuannya ala LinkedIn: Queens, Cross Climb, dan Pinpoint

2 jam lalu

3 Game dan Tujuannya ala LinkedIn: Queens, Cross Climb, dan Pinpoint

LinkedIn meluncurkan tiga jenis game gratis di platformnya pada 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jebol, 30 Lebih Game Tinggalkan PlayStation Plus Mei Ini

5 jam lalu

Jebol, 30 Lebih Game Tinggalkan PlayStation Plus Mei Ini

Yang juga cukup mengagetkan adalah ditariknya Horizon: Zero Dawn dari daftar game gratis PlayStation Plus untuk PS5.

Baca Selengkapnya

Akses Game Sekuel Helldivers Diputus di 177 Negara, Ini Alasan Sony

1 hari lalu

Akses Game Sekuel Helldivers Diputus di 177 Negara, Ini Alasan Sony

Gamer dibuat terkejut akibat keputusan Sony yang mengharuskan para pemain game Helldivers 2 untuk terhubung ke jaringan PlayStation Network (PSN).

Baca Selengkapnya

XDefiant, Game Shooter Saingan Call of Duty Siap Rilis Bulan Ini

1 hari lalu

XDefiant, Game Shooter Saingan Call of Duty Siap Rilis Bulan Ini

Ubisoft akan merilis musim pertama Xdefiant, game tembak menembak berkelompok, melalui Ubisoft Connect.

Baca Selengkapnya

Amazon Prime Gaming Bagi-Bagi Game Gratis, Ada Tomb Raider hingga Fallout 3

1 hari lalu

Amazon Prime Gaming Bagi-Bagi Game Gratis, Ada Tomb Raider hingga Fallout 3

Amazon Prime Gaming menawarkan game gratis Mei ini, seperti Fallout 3 GOTY, Chivalry 2, dan Tomb Raider GOTY.

Baca Selengkapnya

Kominfo Akan Panggil Penerbit Game Online soal Klasifikasi Umur dan Adegan Berbahaya

1 hari lalu

Kominfo Akan Panggil Penerbit Game Online soal Klasifikasi Umur dan Adegan Berbahaya

Kominfo akan sosialisasi larangan peredaran game online yang memunculkan indikasi kekerasan berupa darah darah hingga soal klasifikasi umur.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Game Google Play 2024 yang Seru untuk Dimainkan

4 hari lalu

7 Rekomendasi Game Google Play 2024 yang Seru untuk Dimainkan

Berikut ini beberapa rekomendasi game Google yang bisa Anda install dan mainkan. Ada banyak game seru dan menantang.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

5 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

5 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

5 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya