Angka Kematian Covid-19 Kabupaten Tangerang Melonjak
Reporter
Ayu Cipta (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 23 Juni 2021 08:04 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Angka kematian akibat coronavirus disease (Covid-19) di Kabupaten Tangerang melonjak. Jumlah warga meninggal akibat Covid-19 yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Buniayu pada Selasa, 22 Juni 2021 tercatat 13 jenazah.
Jumlah jenazah yang harus dikuburkan hari itu itu melebihi jumlah petugas pemakaman di TPU Buniayu yang hanya delapan orang.
Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pemakaman Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah Effendi mengatakan sehari sebelumnya, 13 jenazah dengan prosedur pemakaman Covid-19 juga dikirimkan ke TPU Buniayu. Iwan mengatakan kematian akibat Covid-19 melonjak drastis pada bulan Juni 2021.
"Per hari ini Selasa sampai jam tiga sore sudah 13 jenazah dikirim ke Buniayu dari sejumlah rumah sakit rujukan. Mereka warga domisili Kabupaten Tangerang," kata Iwan kepada Tempo, Selasa.
Berdasarkan data masuk ke Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pemakaman, pasien Covid-19 meninggal itu berasal dari sejumlah rumah sakit di Kota dan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, hingga dari Kalideres, Jakarta.
Sepanjang Juni ini, jumlah jenazah yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19 di TPU Buniayu mencapai 130 orang. Angka itu bertambah banyak jika dihitung sejak awal Januari 2021 mencapai 438 kasus kematian akibat Covid-19.
<!--more-->
"Jadi yang meninggal itu istilah medis PDP atau probable. Keterangan rumah sakit seperti itu. Kalau ada indikasi (-Covid-19) ya dimakamkan secara protokol kesehatan sesuai Surat Keputusan Kementerian kesehatan, " kata Iwan. Probable dimaksud adalah meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan bahwa pasien meninggal dengan gejala Covid-19.
Adapun jumlah keseluruhan dari Maret 2020 sampai dengan saat ini 22 Juni 2021 berjumlah 698 orang jenazah dimakamkan di TPU Buniayu.
Banten Gubernur Wahidin Halim mengimbau agar masyarakat disiplin protokol kesehatan untuk menekan peningkatan kasus Covid-19. Ledakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini akibat mobilitas warga pada Libur Lebaran 1442 Hijriah lalu. Masyarakat dilarang mudik, namun tempat wisata dibuka.
“Makanya wisata juga tutup, kemarin terbuka banget,"kata Wahidin.
Akibat ledakan kasus Covid-19, kapasitas rawat inap Rumah Sakit turut tertekan. Tingkat keterisian rumah sakit saat ini sudah mencapai 80 persen.
"Dalam situasi biasa kami masih sanggup, karena kami memiliki sekitar 3.700 tempat tidur untuk perawatan. Sekarang kan tidak seperti tahun lalu, terjadi peningkatan luar biasa," kata Wahidin.
Gubernur juga menegaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat maupun dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Banten untuk menekan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini.
Gubernur mengajak seluruh pihak untuk kembali meningkatkan serta saling mengingatkan untuk melaksanakan disiplin protokol kesehatan yakni: mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilitas.
#Cucitangan
#Pakaimasker
#Jagajarak
AYU CIPTA
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Saat Ini Kelompok Anak Semakin Rawan Tertular Covid-19