Daftar Akses Pengaduan Pinjaman Online Bermasalah, Bagaimana Cara Melaporkan?

Reporter

Tempo.co

Minggu, 27 Juni 2021 08:51 WIB

Sejumlah korban pinjaman online mengadakan aksi di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, dengan didampingi oleh pengacara publik dari LBH Jakarta, Sabtu, 23 Maret 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Pinjaman online atau pinjol akhir-akhir ini meresahkan masyarakat. Namun, dengan perkara yang semakin banyak dikeluhkan masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) berusaha memberantas pinjaman online ilegal.

Namun, sebelum melakukan pengaduan, masyarakat harus mengetahui layanan pinjaman online tersebut merupakan legal atau ilegal. Untuk mengetahui hal tersebut, masyarakat dapat melakukan pengecekan legalitas Fintech Lending/Pinjaman online legal ke kontak OJK, sebagai berikut

Jika dapat dipastikan pinjaman online tersebut merupakan praktik ilegal, masyarakat dapat melaporkan kepada Satgas Waspada Investasi OJK, Kominfo, atau Kepolisian. Pengaduan melalui Satgas Waspada Investasi, dapat dilaporkan pada surat elektronik (email) waspadainvestasi@ojk.go.id atau datang ke kantor OJK di Gedung Gedung Soemitro Djojohadikusumo, Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta 10710. Serta, pengaduan pinjaman online kepada Kominfo dapat dilakukan dengan mengirim pengaduan ke email aduankonten@mail.kominfo.go.id.

Pengaduan-pengaduan tersebut akan ditindaklanjuti Kominfo bersama Satgas Waspada Investasi, Google, dan Apple untuk dilakukan pemblokiran situs dan aplikasi. Kemudian jika terdapat temuan pelanggaran pidana, pinjaman online tersebut akan dibawa ke ranah hukum. Masyarakat juga bisa langsung melapor kepada kepolisian terdekat atau mengirimkan aduan ke laman https://patrolisiber.id dan email info@cyber.polri.go.id untuk diproses secara hukum.

Namun, jika ternyata pinjaman online yang ingin diadukan terdaftar secara resmi di OJK, terdapat dua cara untuk melakukan aduan. Pertama, melalui aplikasi miliki OJK, Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), atau mengakses https://Kontak157.ojk.go.id. Kemudian, akses pilihan “pengaduan”, isi form permasalahan, berisi tentang nama perusahaan, permasalahan yang dihadapi, isi data, unggah dokumen bukti. Setelah itu, akan didapatkan nomor layanan dan pin untuk menelusuri status pengaduan. Untuk lebih lanjut dapat menghubungi nomor 157 atau e-mail konsumen@ojk.go.id

Advertising
Advertising

Kedua, melakukan pengaduan melalui Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Masyarakat dapat mengakses portal milik AFPI, https://afpi.or.id. Kemudian, pilih opsi “kolom pengaduan”. Melaporkan pengaduan dengan mengisi form berisi nama, email, nama platform, permasalahan yang dihadapi, dan unggah dokumen bukti.

Masyarakat diharapkan dapat lebih bijak jika ingin menggunakan jasa layanan pinjaman online dengan salah satunya memastikan jika jasa tersebut telah terdaftar di OJK.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA

Baca: Agar Tidak Jadi Korban Penipuan, OJK Ungkap 7 Ciri-ciri Pinjaman Online Ilegal

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

9 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

10 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

10 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

17 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

19 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya