78.631 Kasus Aktif di DKI, Anies Baswedan Perlihatkan Foto IGD RSKD Duren Sawit
Reporter
Adam Prireza
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Sabtu, 3 Juli 2021 07:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Anies Baswedan mengatakan saat ini Jakarta tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 tertinggi sepanjang pandemi. Hal itu terlihat dari kasus aktif yang pada Jumat, 2 Juli 2021, tercatat 78.631 kasus.
“Ini adalah angka tertinggi di dalam sejarah pandemi di Jakarta,” kata Anies saat memimpin rapat darurat bersama jajarannya hari ini di Balai Kota DKI, Jumat siang.
Menurut Anies, jumlah kasus Covid-19 aktif tertinggi sebelumnya 26 ribu kasus pada bulan Februari. Saat itu terjadi gelombang pertama lonjakan kasus Covid-19 usai libur Natal dan Tahun Baru.
Kenaikan berikutnya terjadi setelah libur Lebaran, yaitu pada 16 Juni, angka kasus aktif di Jakarta naik hingga 20.311 kasus dan meningkat dua kali lipat menjadi 40.637 kasus pada 24 Juni 2021.
Selanjutnya, pada 18 Juni, tercatat ada 24.511 kasus aktif, meningkat menjadi 51.434 kasus pada 26 Juni. Terakhir, pada 20 Juni terdapat 30.142 kasus aktif dan meningkat menjadi 62.126 kasus pada 28 Juni.
Anies Baswedan menyebut tren yang terbaca adalah selalu terjadi kenaikan hingga 2 kali lipat setiap 8 hari. “Artinya, jika hari ini angkanya 78 ribu dan situasi tidak berubah, kita akan mencapai angka di atas 100 ribu kasus,” tutur Anies.
Selanjutnya kapasitas RS rujukan Covid-19 nyaris kolaps
<!--more-->
Hal mengkhawatirkan lainnya adalah keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta. Anies mengatakan, pada Awal Juni kapasitas tempat tidur isolasi di RS rujukan Covid-19 di Jakarta sebanyak 6.500 tempat tidur. Kala itu tingkat keterpakaiannya hanya 1.500 tempat tidur. Mulai 11 Juni, Dinas kesehatan mulai mencatat ada peningkatan persentase keterisian rumah sakit.
Dari grafik yang dipaparkan Anies dalam rapat tersebut, per hari ini, dari 11.134 tempat tidur isolasi yang tersedia, 92 persen atau 10.220 di antaranya telah terisi. Sedangkan untuk tempat tidur ICU, dari 1.344 yang tersedia, 94 persen atau 1.268 di antaranya telah terisi.
Anies mengatakan jika Pemprov DKI tak meningkatkan kapasitas pada periode lonjakan eksponensial, rumah sakit rujukan di Ibu Kota sudah kolaps.
“Dan sekarang pun warga banyak yang tidak mendapatkan tempat. Menunggu, mengantre di ICU. Kita menyaksikan betapa tantangan ini nyata,” tutur Anies.
Anies Baswedan lantas menunjukkan foto kondisi di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit Jakarta Timur. Instalasi Gawat Darurat di rumah sakit tersebut telah penuh. Dalam foto nampak kondisi selasar di depan ruang IGD RSKD Duren Sawit nampak sesak oleh 92 pasien yang tidak tertampung di IGD. “Itu semula jalan aspal yang kemudian diganti menjadi keramik. Diubah menjadi tempat untuk transit karena IGD-nya tidak cukup. Tempat tidurnya tidak cukup.
#Cucitangan
#Pakaimasker
#Jagajarak
Baca juga: Jakarta Darurat Covid-19, Anies Baswedan: Memasuki Kawasan Turbulence