Ketua DPRD Minta Kartel Kremasi Ditembak Mati, LBH Jakarta: Jangan Eksesif

Selasa, 20 Juli 2021 18:06 WIB

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 19 Juli 2021. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Jakarta mengecam pernyataan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi yang minta kartel kremasi jenazah Covid-19 ditembak mati. Kemarin, Prasetio mengatakan pernah berbicara soal kartel yang lebih jahat daripada korupsi dan narkoba dengan Kapolda Metro Jaya.

LBH Jakarta menyebut pernyataan Ketua DPRD DKI itu sebagai cermin ketidaktahuan Prasetyo ihwal prinsip penegakan hukum dan hak asasi manusia.

"Karena mendukung tindakan berlebihan atau eksesif dari kepolisian yang selama ini sering terjadi," ujar Kepala Advokasi LBH Jakarta Nelson Nikodemus Simamora secara tertulis, Selasa, 20 Jui 2021

Tindakan eksesif kepolisian yang sering terjadi antara lain penembakan, penyiksaan, pembunuhan di luar hukum alias extra judicial killing dan penganiayaan terhadap tersangka tindak pidana. LBH Jakarta berpendapat, menembak mati pelaku kartel bukan solusi yang tepat ssbagai penegakan hukum di masa pandemi.

Nelson mengatakan penegakan hukum eksesif justru cenderung menimbulkan masalah baru, yakni pelanggaran HAM dan tidak menyelesaikan masalah korban. Menurut dia, langkah yang lebih tepat dilakukan polisi adalah mencari pelaku kartel dan melakukan pendekatan persuasif agar tak memanfaatkan situasi. Alasannya, belum ada pasal yang dapat menjerat pelaku kartel.

Selanjutnya Prasetyo seharusnya mendesak Gubernur DKI agar segera dibuat krematorium darurat

<!--more-->

"Seharusnya Prasetyo dapat menggunakan kewenangan pengawasan dari DPRD terhadap Gubenur dan jajarannya tentang kremasi jenazah, termasuk mendesak agar segera dibuat krematorium darurat agar prosesi pemakaman warga yang membutuhkan dapat berjalan dengan baik."

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Prasetyo mengatakan dirinya pernah bicara dengan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran untuk menembak mati pelaku kartel kremasi. "Saya minta kepada Kapolda, pernah saya bicara hal-hal seperti itu lebih jahat daripada narkoba, lebih jahat dari korupsi, tembak mati aja, saya bilang gitu," kata dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin, 19 Juli 2021.

Cerita tentang kartel kremasi jenazah Covid-19 sebelumnya viral di media sosial. Seorang warga Jakarta Barat bernama Martin mengisahkan bahwa petugas yang mengaku dari dinas di DKI menghampirinya pada Senin pagi, 12 Juli 2021. Pada hari itu, ibunda Martin meninggal akibat Covid-19 di sebuah rumah sakit dan akan dikremasi.

Petugas ini disebut menawarkan bantuan mencari krematorium untuk ibu Martin. Kremasi dapat dilakukan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dengan tarif Rp 48,8 juta.

Martin terkejut karena tarif kremasi kakaknya yang meninggal enam pekan lalu tak sampai Rp 10 juta. Begitu juga dengan harga kremasi dua anggota keluarganya yang meninggal dua pekan lalu, hanya Rp 24 juta per orang.

Pria itu mencoba mencari sendiri layanan kremasi jenezah Covid-19 di Jabodetabek. "Kami terkejut dan mencoba menghubungi hotline berbagai krematorium di Jabodetabek, kebanyakan tidak diangkat sementara yang mengangkat jawabnya sudah full," ujar dia.

Baca juga: Heboh Tarif Krematorium Rp 65 Juta, DKI Siapkan Fasilitas Kremasi di Tegal Alur

Berita terkait

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

7 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

12 hari lalu

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

Massa pengunjuk rasa sengketa Pilpres 2024 di area Patung Kuda Arjuna Wiwaha telah membubarkan diri pada pukul 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Pelaku Penusukan di Sydney Ditembak Mati setelah Bunuh 6 Orang di Mal Bondi

21 hari lalu

Pelaku Penusukan di Sydney Ditembak Mati setelah Bunuh 6 Orang di Mal Bondi

Seorang pelaku penusukan yang menewaskan enam orang di sebuah mal ditembak mati oleh polisi di pinggiran pantai Bondi, Sydney.

Baca Selengkapnya

Danramil Aradide Ditembak Mati OPM, Ini Kata Kapendam Cenderawasih

22 hari lalu

Danramil Aradide Ditembak Mati OPM, Ini Kata Kapendam Cenderawasih

Danramil Aradide Letda ditemukan dalam keadaan meninggal karena diserang dan ditembak mati oleh OPM.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Gedung YLBHI, Kapolres Jakpus Sebut Terdengar Ledakan dari Blower AC

27 hari lalu

Kebakaran Gedung YLBHI, Kapolres Jakpus Sebut Terdengar Ledakan dari Blower AC

Kebakaran melanda Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

Kantor YLBHI Kebakaran

27 hari lalu

Kantor YLBHI Kebakaran

Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat mengalami kebakaran

Baca Selengkapnya

Operasi Ketupat Jaya, Kapolda Metro Jaya Kerahkan 4.105 Personel Gabungan untuk Pengamanan Lebaran di 1.036 Lokasi

33 hari lalu

Operasi Ketupat Jaya, Kapolda Metro Jaya Kerahkan 4.105 Personel Gabungan untuk Pengamanan Lebaran di 1.036 Lokasi

Dalam Operasi Ketupat Jaya, Kapolda Metro Jaya mengedepankan pendekatan pre-emtif dan preventif dalam pengamanan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

43 hari lalu

Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg, adalah rekan pemimpin geng kuat Haiti Jimmy "Barbecue" Cherizier.

Baca Selengkapnya