PPKM Level 4 Diperpanjang, DPRD DKI: Potensi Lonjakan Kasus Masih Ada

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Senin, 26 Juli 2021 14:35 WIB

Sejumlah calon penumpang KRL mengantre di Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 26 Juli 2021. PT KAI Commuter Line masih memberlakukan pengetatan kepada para penumpangnya mulai 26 Juli 2021 hingga 2 Agustus 2021, pengetatan ini berbarengan dengan keputusan pemerintah yang kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 dengan beberapa pelonggaran dinilai masih mengkhawatirkan.

"Ada hal yang masih mengkhawatirkan, yaitu keinginan masyarakat yang besar hendak beraktivitas karena alasan ekonomi," kata anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak dalam keterangannya, Senin, 26 Juli 2021.

Gilbert mengatakan, keputusan memperpanjang PPKM Level 4 telah diambil dengan pertimbangan yang baik. Tapi potensi kenaikan kasus tetap masih ada karena dampak libur Idul Adha.

Ia mengatakan, keinginan beraktivitas ini harus dapat dikendalikan oleh masyarakat sendiri. Selain itu Pemerintah DKI Jakarta juga harus mengambil tanggung jawab untuk mengendalikan ini. Apalagi masih ada kelompok yang tidak mau taat dan disiplin protokol kesehatan.

Advertising
Advertising

"Kasus ini masih mungkin naik lagi, apabila masyarakat tidak disiplin dan menuruti keputusan pemerintah seperti pembangkangan yang ditunjukkan saat mudik lebaran, belanja kerumunan Pasar Tanah Abang, Ancol dan Ragunan," kata Gilbert.

Akibat mereka yang tak disiplin itu, dampaknya masyarakat juga yang menjadi korban. Termasuk mereka yang selama ini taat aturan protokol kesehatan bisa menjadi korban.

Gilbert mengingatkan agar pemerintah memantau kenaikan kasus Covid-, 19 pascalibur Idul Adha. Pemerintah juga diminta memeriksa layanan kesehatan. Ia mengatakan, kegagalan antisipasi awal gelombang dua mengakibatkan banyaknya warga yang tengah isolasi mandiri meninggal.

"Potensi ledakan kasus masih ada, apalagi sekarang dibuka relaksasi terbatas. Setiap warga diharapkan kesadarannya," kata Gilbert.

Ia juga meminta pengawasan yang melibatkan TNI dan Polri terus dilakukan dengan ketat. Jangan sampai, kata dia, keinginan masyarakat untuk relaksasi malah menjerumuskan, terjadi lagi kenaikan kasus karena tak disiplin protokol kesehatan.

Gilbert juga meminta para lurah di Jakarta untuk melibatkan RT dan RW dalam memetakan lokasi yang tidak taat protokol kesehatan.

"Beberapa contoh yang baik adalah pengurus RT yang giliran ronda pagi-sore untuk mencegah kerumunan dan ketaatan prokes, dan RT tersebut bisa disiplin. Kita berharap semua pihak mampu menahan diri," kata Gilbert.

Presiden Joko Widodo telah mengumumkan perpanjangan PPKM Level 4 hingga 5 Agustus 2021. Dalam perpanjangan kali ini, Jokowi menyebut adanya beberapa pelonggaran terutama untuk kegiatan ekonomi yang melibatkan usaha menengah, kecil, dan mikro atau UMKM.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Penyekatan Tak Berubah

EGHA MAHDAVICKIA

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

7 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

7 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

16 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

18 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

20 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

23 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya